Journal Policy
Semua naskah yang diserahkan akan dibaca oleh staf editorial. Naskah yang dinilai oleh editor tidak sesuai dengan kriteria jurnal akan segera ditolak tanpa melalui tinjauan eksternal. Naskah yang dinilai berpotensi menarik bagi pembaca jurnal akan diteruskan untuk ditinjau oleh reviewer secara double-blind. Editor kemudian akan membuat keputusan berdasarkan rekomendasi reviewer dari beberapa kemungkinan: ditolak, memerlukan revisi besar, memerlukan revisi minor, atau diterima. Editor-in-Chief Semarang Law Review (SLR) berhak memutuskan naskah mana yang diajukan untuk diterbitkan di jurnal.
Naskah yang diserahkan umumnya akan ditinjau oleh dua atau lebih ahli yang akan diminta untuk mengevaluasi apakah naskah tersebut secara ilmiah sah dan koheren, apakah naskah tersebut duplikat dari karya yang sudah diterbitkan, dan apakah naskah tersebut cukup jelas untuk diterbitkan. Editor akan mengambil keputusan berdasarkan laporan ini dan, jika perlu, akan berkonsultasi dengan anggota Dewan Editorial. Jurnal ini menerapkan kebijakan peer review sebagai upaya untuk memastikan kualitas publikasi dalam jurnal. Proses peer-review terdiri dari tinjauan awal, tinjauan double-blind, dan keputusan oleh editor.
Tinjauan Awal: Editor mengevaluasi naskah yang diserahkan untuk menentukan apakah isinya sesuai dengan jurnal. Naskah juga akan menjalani prosedur pemeriksaan kesamaan untuk mendeteksi kemungkinan plagiarisme. Naskah dengan isi yang tidak sesuai untuk jurnal atau memiliki persentase kesamaan yang tinggi akan langsung dikembalikan kepada penulis.
Peer Review: Naskah yang lulus tinjauan awal akan diteruskan ke proses peer review double-blind, di mana penulis dan reviewer tetap anonim selama proses tinjauan. Minimal dua reviewer akan ditugaskan untuk mengevaluasi dan memberikan rekomendasi terkait naskah tersebut. Dalam penugasan reviewer, editor bertanggung jawab untuk menghindari konflik kepentingan selama proses tinjauan.
Keputusan: Editor akan membuat keputusan akhir mengenai kelayakan naskah berdasarkan komentar dan rekomendasi dari reviewer.
KEBIJAKAN PLAGIAT
Plagiarisme dan self-plagiarisme tidak diperbolehkan. Jurnal menggunakan alat pemeriksa plagiarisme untuk memeriksa artikel dalam mendeteksi plagiarisme. Deteksi teks yang tumpang tindih dan serupa digunakan, sehingga kutipan dan sitasi yang tepat harus digunakan bila diperlukan. Untuk pemeriksaan plagiarisme, Dewan Editorial SLR akan memeriksa plagiarisme menggunakan Turnitin. Jika ditemukan indikasi plagiarisme (di atas 20%), dewan editorial akan segera menolak naskah tersebut. Sebelum diterbitkan, penulis diwajibkan untuk memberikan konfirmasi tertulis mengenai Pernyataan Keaslian dari Penulis. Pernyataan ini harus ditandatangani oleh setidaknya satu penulis yang telah mendapatkan persetujuan dari rekan penulis lainnya, bila berlaku.
KEBIJAKAN RETRAKSI
Pada dasarnya, editor jurnal tidak dapat memutuskan secara mandiri artikel mana yang akan diterbitkan. Dalam mengambil keputusan terkait penerbitan, editor dipandu oleh kebijakan dewan editorial jurnal dan dibatasi oleh persyaratan hukum yang berlaku terkait pencemaran nama baik, pelanggaran hak cipta, penerbitan ganda, dan plagiarisme. Artikel yang telah diterbitkan akan tetap ada, tepat, dan tidak diubah sejauh mungkin. Namun, dalam keadaan tertentu, dapat terjadi situasi di mana artikel yang telah diterbitkan harus ditarik kembali atau bahkan dihapus. Tindakan semacam itu tidak boleh dilakukan kecuali dalam keadaan yang luar biasa.
Retaksi artikel yang telah diterbitkan dapat dimulai oleh editor jurnal, penulis, dan/atau institusi mereka. Dalam beberapa kasus, retaksi harus disertai dengan permintaan maaf atas kesalahan sebelumnya dan/atau ucapan terima kasih kepada pihak yang mengungkapkan kesalahan tersebut kepada penulis. Retaksi artikel ilmiah yang telah diterbitkan harus disertai dengan pernyataan bahwa artikel asli tersebut tidak boleh diterbitkan lagi dan bahwa data dan kesimpulan tersebut tidak boleh digunakan sebagai bagian dari dasar penelitian di masa depan.
Penarikan Artikel
Keadaan ini dapat terjadi jika versi awal artikel mengandung kesalahan, atau jika artikel tersebut secara tidak sengaja dikirim dua kali ke Semarang Law Review (SLR) dan/atau penerbit lain. Selain itu, hal ini juga dapat terjadi karena adanya pelanggaran kode etik ilmiah, seperti pengajuan ganda, klaim kepenulisan palsu, plagiarisme, self-plagiarisme, penggunaan data yang curang, atau sejenisnya. Artikel yang memenuhi unsur pelanggaran kode etik dapat ditarik oleh penulisnya, disertai dengan surat pernyataan penarikan yang ditujukan kepada dewan editorial Semarang Law Review (SLR).
Retaksi Artikel
Retaksi dilakukan jika suatu artikel terbukti melanggar kode etik ilmiah, seperti pengajuan ganda, klaim kepenulisan palsu, plagiarisme, self-plagiarisme, penggunaan data palsu, penulis palsu, atau sejenisnya. Selain itu, retaksi juga akan digunakan untuk memperbaiki kesalahan dalam pengajuan atau publikasi. Retaksi artikel oleh penulis atau editor, berdasarkan saran dewan editorial Semarang Law Review (SLR), dapat dilakukan dengan beberapa cara:
-
Jika pelanggaran kode etik ilmiah ditemukan sebelum artikel diterbitkan, editor akan mengembalikan naskah kepada penulis disertai dengan surat retaksi dari Kepala Editor.
-
Jika pelanggaran kode etik ilmiah ditemukan setelah artikel diterbitkan, beberapa mekanisme yang dapat dilakukan adalah:
-
Sebuah catatan retaksi berjudul “Retraction: [judul artikel]” yang ditandatangani oleh penulis dan/atau editor dipublikasikan pada bagian yang diberi nomor halaman pada edisi jurnal berikutnya dan tercantum dalam daftar isi.
-
Artikel online akan didahului dengan layar yang berisi catatan retaksi. Tautan ini akan mengarah ke layar tersebut, dan pembaca dapat melanjutkan ke artikel itu sendiri.
-
Artikel asli tetap dipertahankan tanpa perubahan, kecuali adanya watermark pada file .pdf yang menunjukkan bahwa artikel tersebut "diretraksi."
-
Versi HTML dari artikel dihapus.
-
Penghapusan Artikel: Pembatasan Hukum
Dalam kasus yang sangat terbatas, mungkin perlu untuk menghapus artikel dari basis data online Semarang Law Review (SLR). Ini hanya akan terjadi jika artikel tersebut jelas mencemarkan nama baik, merupakan hoaks, melanggar hak hukum orang lain, berdasarkan perintah pengadilan, atau membahayakan keamanan negara. Dalam hal ini, meskipun metadata (Judul dan Penulis) akan tetap ada, teks artikel akan diganti dengan layar yang menunjukkan bahwa artikel tersebut telah dihapus karena alasan hukum.
Penggantian Artikel
Dalam kasus di mana artikel yang diterbitkan, jika ditindaklanjuti, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, penulis artikel asli dapat memutuskan untuk menarik artikel yang salah dan menggantinya dengan versi yang diperbaiki. Dalam hal ini, prosedur retaksi akan diikuti dengan perbedaan, di mana pemberitahuan penghapusan artikel di basis data akan mencantumkan tautan ke artikel yang telah diperbaiki dan diterbitkan ulang serta riwayat dokumen tersebut.