Analisis Kadar Pati Dan Impurities Tepung Tapioka

Nanda Rizky Amalia Wijayanti, Safinta Nurinda Rahmadhia

Abstract


PT Sinar Pematang Mulia II terletak di daerah Mataram Udik, Lampung Tengah merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tepung tapioka dengan kapasitas produksi 500 ton/ hari. Proses pembuatan tapioka melalui beberapa tahapan yaitu root peeler, washer, chopper, rasper, extractor, separator, dewatering centrifugal, dryer, shifter, selanjutnya masuk ke dalam proses packing. Tujuan pengamatan pada kerja praktik ini adalah untuk mengetahui analisis kadar pati dan impurities tepung tapioka di PT Sinar Pematang Mulia II. Metode yang digunakan analisis , observasi lapangan, studi pustaka dan wawancara. Analisis kadar pati selama 7 hari dan diperoleh hasil yaitu 86,86% ; 86,87% ; 86,78% ; 86,87% ; 86,88% ; 86,89%; 86,88%. Berdasarkan hasil analisis kada pati tersebut sudah memenuhi standar mutu produk tepung tapioka SNI 3451:2011 dengan kadar minimal tepung tapioka minimal 75%. Jumlah Impurities tepung tapioka di PT Sinar Pematang Mulia II selama 7 hari diperoleh hasil yaitu 0,17, 0,17, 0,14, 0,22, 0,15, 0,17, 0,14 Berdasarkan hasil analisis impurities tersebut sudah memenuhi standar mutu produk tepung tapioka yang ditentukan oleh perusahaan yaitu < 1% dan hasil tersebut juga sudah memenuhi standar SNI 1994 dengan kadar maksimal 0,60 %.


Keywords


Cassava; impurities; strach content; tapioca strach ¬ ¬ ¬

Full Text:

PDF

References


Abbot, J. a. (2001). Texture. New Zealand. : The Horticulture and Food Research Institute ofNew Zealand Ltd.

Abera, S. &. (2003). Processing technology comparison of physicochemical and functionalproperties of cassava starch extracted from fresh root and dry chips.

Fahlevi, M. R. (2016). Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Perekat Terhadap Karakteristik Fisik dan Mekanik Briket Limbah Organik. Universitas Negeri Semarang.

Groggins, P.H., 1958, Unit Process In Organic Synthesis , Mc Graw Hill Book Company, New York Herawati, H. (2010 ). Pengembangan ProduK Pati Tahan Cerna Sebagai Pangan Fungsional.

bukit tegalepek: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian .

Kirk, R.E, and Othmer,D.F., 1960, Encyclopedia of Chemical Technology, The Interscience Encyclopedia Inc , New York

Maherawati, L. R. (2011). Karakteristik Pati Dari Batang Sagu. AGRITECH, 31(1). Muhammad Asnawi,

S. H. (2013). Karakteristik Tape Ubi Kayu (Manihot utilissima) Melalui Proses. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis.

Prabawati, S. d. (2011). Manfaat Singkong. Bogor: Badan Litbang.

Sari, Y. M. (2001). Analisis Penerapan Pengendalian Kualitas Terpadu. Study Kasus pada PT. Saritanam Pratama Ponorogo Jawa Timur).

SNI (Standar Nasional Indonesia). 1994. Tepung Tapioka . SNI 01-3451-1994. Badan Standardisasi Nasional : Makassar.

SNI (Standar Nasional Indonesia). 2011. Tepung Tapioka . SNI 01-3451-2011. Badan Standardisasi Nasional : Jakarta.

Supranto, Ir, 1998, Proses Industri Kimia II , Teknik Kimia FT UGM, Yogyakarta.

Wills, R. L. (2005). Postharvest. An introduction to the Physiology and Handling of Fruit and Vegetables.

Yahya, M. E. (2016). KEBIJAKAN KUALITAS PRODUK TEPUNG TAPIOKA DIPERUSAHAAN

DAGANG CV. INTAF WONOREJO. Jurusan Ilmu AdministrasiBisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember.

Yuniwati, d. (2011). Kinetika Reaksi Hidrolisis Pati Pisang Tanduk Dengan. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi.

Zarkasie, I. M., Prihandini, W. W., Gunawan, S., & Aparamarta, H. W. (2017). Pembuatan Tepung Singkong Termodifikasi Dengan Kapasitas 300.000 Ton/Tahun. Jurnal Teknik ITS, 6(2), A682 A685.

zulaidah. (2011). Modifikasi Ubi Kayu Secara Biologi Menggunakan Stater Bimo-CF Menjadi Tepung Termodifikasi Pengganti Gandum. Semarang: Progam Sarjana, Magister Teknik Kimia, Univesitas Diponegoro.

Jumlah referensi minimal 15 daftar pustaka. Naskah ditulis dengan menggunakan aplikasi kutipan standar (Mendeley/Endnote/Zotero). Gaya referensi APA (American Psychological Association) diwajibkan.

Derajat kemutakhiran pustaka rujukan terutama yang dipakai untuk menjustifikasi orisinalitas atau novelty (10 tahun terakhir). Keprimeran literatur pustaka rujukan, usahakan minimum 80% dari literatur primer atau jurnal ilmiah.

Yang termasuk literatur primer adalah: artikel jurnal; artikel prosiding; buku/bab buku hasil penelitian; skripsi/thesis/disertasi; dan lain-lain yang bersifat primer. € Hindari terlalu banyak rujukan ke blog atau Wikipedia atau lainnya yang tidak peer-reviewed

Jika literatur bentuk buku sebaiknya buku primer (yang memuat hasil penelitian langsung, bukan hasil kompilasi penelitian orang lain); Buku-buku yang berisi konsep teori (sekunder) boleh dipakai sebagai acuan, tetapi usahakan maksimum hanya 20% saja.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jtphp.v16i2.4546

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

 

View My Stats

Published :

Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Jl.Soekarno-Hatta, Tologosari, Semarang, Indonesia, Telp: 024-6702757, Fax: 024-6702272, e_mail : jurnal_tphp@usm.ac.id.

Creative Commons License
This is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.