Kandungan Pewarna, Pengawet, Dan Pemanis Pada Carica In Sirup Kemasan Cup Di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo

Nency Kristanti, Dewi Larasati, Ika Fitriana

Abstract


Produk carica in sirup yang tersusun atas komponen buah carica, air, dan gula. Produk   ini   merupakan produk dengan kadar air tinggi sehingga cepat rusak selama penyimpanan. Oleh karena itu, untuk memperpanjang umur simpan serta meningkatkan mutu produk, diperlukan bahan tambahan pangan (BTP). Adanya kecenderungan penggunaan bahan tambahan pangan seperti pewarna, pengawet, dan pemanis oleh para produsen carica resiko  kesehatan  bila   mengkonsumsi produk tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian survey tentang penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) seperti pewarna, pengawet, dan pemanis pada produk carica in sirup di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan bahan tambahan pangan meliputi pewarna (Tartrazin, Kuning FCF), pengawet (Asam Benzoat, Asam Sorbat), dan pemanis (sakarin) yang digunakan pada manisan carica in sirup di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 Februari 2020 di Laboratorium Kimia pada Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang, Provinsi Jawa Tengah, menggunakan bahan baku carica dalam sirup yang diperoleh dari Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilakukan menggunakan survey dengan metode sampling. Untuk menentukan sampel dengan metode sampling maka seluruh populasi sampel yang jumlahnya kurang dari 100 dijadikan subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kuisioner menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perusahaan tentang Bahan Tambahan Pangan 80% sudah tahu. Dan dari hasil survey menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan pengawet 40% , pewarna 60% dan memenuhi persyaratan.


Keywords


Bahan Tambahan Pangan (BTP); carica; sirup

Full Text:

PDF

References


(BPOM) Badan Pengawas Obat Dan Makanan. 2019. Bahan Tambahan Pangan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.

Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan . Edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Chipley, J. R., 2005. Sodium Benzoate and Benzoic Acid, CRC Press Taylor & Francis Group, Boca Raton.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1988. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Bahan Tambahan Makanan, Kumpulan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Makanan (Edisi II). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Desrosier, N. W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. Terjemahan: Mulyohardjo, M. UI. Press. Jakarta.

Indrie Ambarsari, Qanytah & Sarjan. Penerapan Standar Penggunaan Pemanis Buatan Pada Produk Pangan. Warta penelitian Pengkajian Teknologi Pertanian. 2014

[JECFA] Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives. 2005. Summary of Evaluations Performed by the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives. Sorbic acid. http://www.inchem.org/documents/ jecfa/jeceval/jec_2181.htm. [12 Februari 2020]

Nurjanah, I, Sukmaningsih, Setiawan S & Rustamaji E. 1992. Sebaiknya Anda Tahu Bahan Tambahan Makanan. Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

Usmiati S. dan Yuliani. Pemanis Alami dan Buatan untuk Kesehatan. 2004. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 10 (1): 13 17.

Waheni, S. 2009. Penentuan kadar Natrium benzoat dalam kecap secara spektrofotometer ultra violet. Universitas Sunan Kalijaga. Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jtphp.v14i2.2444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

 

 

 

View My Stats

Published :

Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Jl.Soekarno-Hatta, Tologosari, Semarang, Indonesia, Telp: 024-6702757, Fax: 024-6702272, e_mail : jurnal_tphp@usm.ac.id.

Creative Commons License
This is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.