KAJIAN RASIO NATRIUM BIKARBONAT DAN ASAM SITRAT PADA FORMULASI SERBUK EFFERVESCENT BERBASIS TEH HITAM DAN KAYU SECANG TERHADAP CO ‚‚ TERLARUT, WAKTU LARUT DAN SIFAT ORGANOLEPTIK
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengethui pengaruh berbagai rasio natrium bikarbonat dan asam sitrat terhadap jumlah CO ‚‚ terlarut, jumlah asam tertritrasi, waktu larut, pH, dan sifat organoleptik pada serbuk effervescent berbasis teh hitam dan kayu secang. Diduga bahwa berbagai rasio Natrium bikarbonat dan asam sitrat dapat berpengaruh nyata terhadap waktu larut, asam tertritrasi, CO ‚‚ terlarut, pH, dan Organoleptik produk.
Rancangan percoban yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap dengan lima
perlakuan rasio natrium bikarbonat dan asam sitrat dalam formula F1(1:1,2), F2(1:0,8), F3(1:0,6), F4(1:0,4), F5(1:0,2), dengan tiga kali ulangan. Jika sidik ragam menunjukkan berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf 5%, untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa rasio natrium bikarbonat dan asam sitrat berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap CO ‚‚ terlarut, total Asam tertitrasi, dan waktu larut, serta berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap sifat organoleptik aroma, dan rasa namun tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap warna produk.
Semakin tinggi rasio natrium bikarbonat dengan asam sitrat sejalan dengan semakin tinggi CO ‚‚ terlarut, semakin cepat waktu larut, dan semakin tinggi pH, namun semakin turun total asam tertitrasi,
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alamsyah, Andi Nur. 2006. Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau: Agro Media Pustaka.
Jakarta.
Allen, L.V., Popovich, N.G., and Ansel, H.C., 2011, Ansel s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, Ninth edition, lippincott Williams & Wilkins, New York.
DEPKES, 2000. Parameter Satandar umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Cetakan I, 1-12, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
BPOM. 2008. Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam Produk Pangan. Pusat Pengujian Obat dan Makanan Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Efendi, D., M Syakir., M Yusron. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Teh. Pusat Penelitian dan Perkembangan Perkebunan. Bogor.
Ernawati, A. 2013. Stabilitas Antioksidan Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) selama penyimpanan. [Tesis]. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. Universitas Gajahmada. Yogyakarta.
Fadliah, M. 2014. Kualitas Organoleptik dan Pertumbuhan Bakteri pada susu pasteurisasi dengan penambahan kayu secang (Caesalpinia Sappan L) selama penyimpanan. [skripsi]. Jurusan Produksi Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Fajar, Aditya., Wijana, Susininggih., Rahmah, Nur Lailatul., 2013, pembuatan tablet effervescent wortel (Daucus Carota L.) pada skala ganda. Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
Farhana, H., Indra, T. M., dan Reza, A. K. 2015. Perbandingan Pengaruh Suhu dan Waktu Perebusan Terhadap Kandungan Brazilin Pada Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) Prosiding Penelitian Sivitas Akademia UNISBA, Farmasi Gelombang 2, Tahun Akademik 2014 2015.
Fu et al.,2008, A New 3-Benzylchroman Derivative From Sappan Lignum (Caesalpinia sappan
L), http://www.mdpi.org/molecules diakses tanggal 11 Februari 2019.
Fazri, M. E. 2009. Uji efektifitas antibakteri ekstrak metanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) terhadap Helicobacter pylori secara in vitro. [Skripsi]. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Gumilar, Bambang Sukma. 2008, Pembuatan tablet effervescent menggunakan kombinasi granula teh hitam dan granula jeruk lemon. Skripsi. Fakultas teknologi hasil pertanian dan peternakan. Universitas Semarang. Semarang.
Hartanto, L. 1992. Pembuatan flavoured beverage effervescent. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian. IPB. Bogor.
Hartoyo, A.M. S. 2003. Teh dan khasiatnya Bagi Kesehatan. Kanisius. Yogyakarta.
Hidayat, N, dan W. A. P. Daniati. 2005. Minuman Berkarbonasi dari Buah Segar. Trubus
Agrisarana, Surabaya.
Hilal Y, U. Engelhardt. 2007. Characterisation of white tea comparison to green and black tea. Braunschweig University, Departement of food Chemistry, Braunschweig, Germany.
Imanuela, M., Sulisyawati, dan M. Ansori. 2012. Penggunaan asam sitrat dan natrium bikarbonat dalam minuman jeruk nipis berkarbonasi. J Food and Culinary Eduction Univ Negeri Semarang 1(1) : 26-30.
Kastanya Luthana, Yongki. 2008. Maltodektrin. www.yongkikastanyaluthana. wordpress.com.
/4/2019.
Mufidah, Subehan, dan Yusnita, R. 2012. Karakterisasi dan uji antiosteoporosis ektrak kayu secang (Caesalpinia sappan L). Prosiding InSINas, 29-30 November 2012.
Naidu K.A. 2003. Vitamin C in human health and disease is still a mystery, an overview.
Noutrition J; 2 : 7.
Nasution, M.Z. Dan W. Tjiptadi. 1975. Pengelolaan Teh. Departemen Teknologi Hasil
Pertanian, FATEMETA, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Padmaningrum, R. T., Siti, M., dan Antuni, W. 2012. Karakter ekstrak zat warna kayu secang (Caesalpinia sappan L) sebagai indikator titrasi asam basa. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012.
Rahmawati, F. 2011. Kajian Potensi Wedang Uwuh sebagai minuman fungsional. Seminar
Nasional Wonderfull Indonesia , Jurusan PTBB FT UNY, 3 Desember 2011.
Rahmi, K., Erlina, R., dan Ika, N. 2010. Kajian Koprehensif ekstrak etanolik kayu secang (Calsaepinia sappan L.) sebagai agen kemopreventif tertarget. Naskah Tidak Dipublikasikan.
Ratihningsih. 2003. Peningkatan aktivitas Antioksidan teh hitam (Chamelliasinensis L) dengan penambahan ekstrak jahe (Zingiber officinale) dan ektrak asam jawa (Tamarindus indica L). Skripsi tidak dipublikasi. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sa diah, S., Latifah, K. D., Wulan, T., dan Irmanida, B. 2013. Effektivitas Krim anti jerawat kayu Secang (Caesalpinia sappan L). terhadap Propionibacterium acnes pada kulit kelinci. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 11 (2) : 175-181.diaan Tablet: Dasar- dasar Praktek, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Sharief DA. 2006. Optimasi Proses Ekstraksi dan Pengeringan Semprot Pada Teh Hijau Instan.
Skripsi tidak dipublikasi. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Soedrajat, R. Rulan. 2003. Pengolahan Teh Hitam di Indonesia. Makalah BPTK. Gambung. Solihah, Levy Anggraini,. Pengaruh berbagai rasio natrium bikarbonat dan asam sitrat terhadap
sifat kimia tablet efferrvescent air kelapa muda, Skripsi. Fakultas teknologi hasil pertanian dan peternakan. Universitas Semarang. Semarang.
Soesilo, Diana, dkk. 2005. Peranan Sorbitol dalam Mempertahankan Kestabilan pH Saliva pada
Proses Pencegahan Karies. Maj. Ked. Gigi. (Dent. J.) 38 (1): 25-28.
Suragimath, G., K. R. Krishnaprased, S. Moogla, S. U. Sridhara, dan S. Raju. 2010. Effect of carbonated drink on excisional palatal woundhealing: A study on wistar rats. Indian J. Dent Res. 21(3) : 330-333.
Trijotosoepomo, G., 1994, Taksonomi tumbuhan Obat-obatan, Edisi I, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta
Verawati, 2006. Optimasi Rasio Asam Sitrat dan Natrium Bikarbonat terhadap Desintegration Time Tablet Effervescent Teh Hijau Serta Prediksi Umur Simpan. Tesis. Ilmu dan Teknologi Pangan UGM press, Yogyakarta.
Zhong X, Wu B, Pan YJ, Zheng S. 2009. Brazilein Inhibits Survivin Protein and mRNA Expression and Induces Apoptosis in Hepatocellular Carcinoma HepG2 cell. Neoplasma. 56(5):387-92.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jtphp.v13i2.2377
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Published :
Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang
Jl.Soekarno-Hatta, Tologosari, Semarang, Indonesia, Telp: 024-6702757, Fax: 024-6702272, e_mail : jurnal_tphp@usm.ac.id.
This is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.