Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Self Acceptance dan Happiness pada Korban Orangtua Bercerai

Akta Ririn Aristawati, Ananda Putri, Herlan Pratikto

Abstract


Abstract: This study aims to determine the effect of forgiveness therapy to increase self-acceptance and happiness in victims of divorced parents. This study used a quantitative experimental method with a pretest-posttest control group design involving 8 early adults with an age range of 20 to 30 years, which were divided into 2 (two) groups, namely 4 people in the experimental group and 4 people in the control group. Data were obtained through 2 scales, namely the self-acceptance scale and the happiness scale which were given before and after treatment in the form of forgiveness therapy. This study used the Mann Whitney test with a value of p=0.021 (p<0.05) for self-acceptance and a value of p=0.020 (p<0.05) for happiness. These results indicate that forgiveness therapy can significantly increase self-acceptance and happiness in victims of divorced parents.
Keywords: Forgiveness Therapy, Happiness, Self Acceptance

 

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh forgiveness therapy untuk meningkatkan self acceptance dan happiness pada korban orang tua bercerai. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design yang melibatkan 8 orang dewasa awal dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun, yang terbagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu 4 orang dalam kelompok eksperimen dan 4 orang dalam kelompok kontrol. Data diperoleh melalui 2 skala yaitu skala self acceptance dan skala happiness yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan berupa forgiveness therapy. Penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney dengan nilai p=0,021 (p<0,05) untuk self acceptance dan nilai p=0,020 (p<0,05) untuk happiness. Hasil ini menunjukkan bahwa forgiveness therapy dapat meningkatkan self acceptance dan happiness pada korban orang tua bercerai secara signifikan.
Kata Kunci: Forgiveness Therapy, Happiness, Self Acceptance


Full Text:

PDF

References


Adam, B. (2020). Seni Memaafkan : Bagaimana Menjadi Pribadi yang Kuat dengan Memaafkan. Yogyakarta: Solusi Distribusi.

Afriyenti, L. U. (2022). Studi Kasus: Forgiveness Therapy Untuk Mengurangi Trauma Masa Lalu. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, Vol. 7., No. 2, 806 – 814.

Amalia, H. P. Dkk. (2022). Pelatihan Pemaafan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif Wanita Korban KDRT. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia (JPMI), Vol. 2, No. 1, 45 – 51.

Aminah, Andayani, & Karyanta. (2014). Proses Penerimaan Anak (Remaja Akhir) Terhadap Perceraian Orang tua Dan Konsekuensi Psikososial Yang Menyertai- Nya. Jurnal Fakultas Kedokteran Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret.

Anugerah, A. S., Yoanita, D., & Aritonang, A. I. (2020). Penerimaan Penonton Terhadap Konsep Self Acceptance Dalam Film Imperfect. Jurnal E-Komunikasi, Vol. 8, No. 2, 1 – 12.

Aristawati, A. R., Meiyuntariningsih, T., & Putri, A. (2022). Terapi Musik Untuk Menurunkan Stres Dan Meningkatkan Subjective Well-Being Pada Dewasa Awal Yang Memiliki Riwayat Perceraian Orang Tua. Philanthropy: Journal Of Psychology, Vol. 6, No. 1, 43 – 60. Http://Dx.Doi.Org/10.26623/Philanthropy.V6i1.4904

Azra, F. N. (2017). Forgiveness Dan Subjective Well-Being Dewasa Awal Atas Perceraian Orang Tua Pada Masa Remaja. Psikoborneo, Vol 5, No 3, 2017: 294-302

Bernard, M. E. (2013). The Strength Of Self-Acceptance. London: Springe

Dewi, P. S., Utami, M. S. (2008). Subjective Well-Being Anak Dari Orang tua Yang Bercerai. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Vol. 35 (2). Https://Journal.Ugm.Ac.Id/Jpsi/Article/View/7952.

Dewi, P.S & Utami, M.S. (2015). Subjective Well‐Being Anak Dari Orang Tua Yang Bercerai. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Vol. 35, No. 2, 194 – 212 Issn: 0215-8884.

Enright, R. D. (2001). Forgiveness Is A Choice. Woshington Dc: Amerika Psycological Association.

Enright, R. D. (2002). Forgiveness Is A Choice : A Step -By-Step Process For Resolving Anger And Restoring Hope. Washington Dc: American Psychological Association.

Enright, R. D. (2012). The Forgiving life: A pathway to overcoming resentment and creating a legacy of love. American Psychological Association.

Firmansyah, O. B. M., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2019). Pengaruh Terapi Pemaafan Dengan Dzikir Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pada Orang Dengan Hiv/Aids (Odha). Psikis: Jurnal Psikologi Islami, Vol. 5, No. 1, 13 – 23.

Gani, Asep Haerul. (2011). Forgiveness Therapy. Yogyakarta: Kanisius.

Hadriami, E. & Samuel, S. (2016). Terapi Pemaafan Melalui Playback Theater Untuk Mengurangi Sakit Hati. Psikodimensia: Kajian Ilmiah Psikologi, Vol. 15, No. 1, 1 – 23.

Hafiza, S., & Mawarpury, M. (2018). Pemaknaan Kebahagiaan Oleh Remaja Broken Home. Jurnal Ilmiah Psikologi, V(1), 59-66

Halimah, D. N. & Nawangsih, E. (2021). Penerapan Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Happiness Pada Remaja Panti Asuhan. Journal Psikologi, Vol. 1, No. 1, 7 – 11

Hayati, S. A. & Aminah. (2020). Konseling Logoterapi Untuk Meningkatkan Penerimaan Diri Pada Anak Broken Home. Jurnal Mahasiswa Bk An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia, Vol. 6, No. 1, 1-6.

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjnag Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga

Khoiriyah, Harista Umamil (2018). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Di Panti Asuhan Nurul Abyadh Malang. Skripsi. Universitas Islam Negri.

Khudiyani, K. U. (2019). Studi Kasus Penerapan Teknik Terapi Forgiveness Pada Konflik Hubungan Pertemanan Di Smk 3 Surabaya. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Kona, B. C., Ranimpi, Y. Y., Soegijono, S. P. (2019). Subjective Well-being in Broken Home Individual: A Case Study in Ambon. Journal Psikodimensia, 18(1), 49-59. doi: 10.24167/psidim.v18i1.1771

Laela, F. & Laksmiwati, H. (2021). Hubungan Antara Forgiveness Dan Happiness Pada Komunitas Konselor Motivator. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, Vol. 8, No. 8, 10 – 16.

Lestiani, I. (2016). Hubungan Penerimaan Diri Dan Kebahagiaan Pada Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 9, No. 2, 109 – 119.

Mahfuzhatillah, K. F. (2018). Studi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Menunda Menikah Pada Dewasa Awal. Jurnal ITTIHAD, Vol. 2, No. 1, 1 – 9.

Martha, K., & Kurniati, N. M. T. (2018). Efektivitas Terapi Pemaafan Dengan Model Proses Dari Enright Untuk Membantu Remaja Korban Perceraian Dalam Memaafkan Orang Tua. Jurnal Psikologi, Vol. 11, No.1, 10 – 24.

Mudaim, M., & Linarto, G. (2020). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Hubungan Sosial Remaja. Counseling Milenial (CM), 2(1), 295-305.

Nashori, F. (2008). Memaafkan: Keajaiban Alquran. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Nashori, F. (2011). Meningkatkan kualitas hidup dengan pemaafan. Jurnal Fakultas Hukum, UII, 33(75), 214-226.

Nasri, S. A., Nisa, H., & Karjuniwati. (2018). Bagaimana Remaja Memaafkan Perceraian Orang Tuanya: Sebuah Studi Fenomenologis. Seurune, Jurnal Psikologi Unsyiah, Vol. 1. No. 2, 102 – 120

Nurasha, R. K. P. (2020). Pengaruh Terapi Pemaafan Terhadap Penerimaan Diri Perempuan Yang Mengalami Kekerasan Dalam Pacaran. Skripsi. Universitas Islam Indonesia

Papalia, dkk. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan), Edisi IX, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Permatasari, D. (2017). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Kebahagiaan Anak Yang Berpisah Dengan Orang Tua Ditinjau Dari Keluarga Broken Home Dan Unbroken Home Di PSPA Batu. Skripsi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Purwadi, M. (2020). Hubungan Antara Pemaafan Dan Penerimaan Diri Pada Odha. Skripsi. Universitas Islam Indonesia.

Putri, M. N. A. (2021). Kebahagiaan Pada Remaja Dengan Dua Ayah Dan Dua Ibu. Psimphoni, Vol. 2, No. 1, 21 – 25.

Putri, R. K. (2018). Meningkatkan Self-Acceptance (Penerimaan Diri) Dengan Konseling Realita Berbasis Budaya Jawa. Prosiding SNBK (Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling), Vol. 2, No.1, 118 – 128.

Qonita, R. & Dahlia. (2019). Hubungan Penerimaan Diri Dengan Harga Diri Pada Pengemis Di Kota Banda Aceh. Seurune, Jurnal Psikologi Unsyiah, Vol 2, No. 1, 33 – 49.

Rahmandani, A. & Subandi, M. A. (2010). Pengaruh Terapi Pemaafan Dalam Meningkatkan Penerimaan Diri Penderita Kanker Payudara. Jurnal Intervensi Psikologi, Vol. 2, No. 2, 141 – 172.

Ramadhani P. E. & Krisnani H. (2019). Analisis Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak Remaja. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, Vol 2., No. 1, 109 – 119.

Rienneke, T. C. & Setianingrum, M. E. (2018). Hubungan Antara Forgiveness Dengan Kebahagiaan Pada Remaja Yang Tingga Di Panti Asuhan. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. 7, No. 1, 18 – 31

Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything, Or Is It Explorations On The Meaning Of Psychological Well-Being. Journal Of Personality And Social Psychology, 57, (6), 1069-1081.

Safitri, A. M. (2017). Proses dan factor yang Mempengaruhi Perilaku Memaafkan Pada Remaja Broken Home. Jurnal Psikoborneo, Vol. 5(1), hal. 34-40.

Saliha, G. T. C. & Kurniawan, A. (2021). Gambaran Authentic Happiness Pada Remaja Yang Memiliki Keluarga Broken Home. Jurnal Syntax Admiration, Vol. 2, No. 12, 2291 – 2302.

Schimmel, S. (2002). Wounds not healed by tme: The power of repentance and forgiveness. New York: Oxford University Press.

Seligman, M. E. P. (2005). Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Dengan Psikologi Positif.Alih Bahasa: Eva Yulia Nukman. Bandung: Pt. Mizan Pustaka.

Seligman, M. E., & Csikszentmihalyi, M. (2014). Positive Psychology: An Introduction. In Flow And The Foundations Of Positive Psychology (Pp. 279-298). Https://Doi.Org/10.1007/978-94-017-9088-8

Seligman, M. E.P. (2002). Authentic Happiness: Using The New Positive Psychology To Realize Your Potential For Lasting Fulfillment. New York: The Free Press.

Stahl, P. M. (2004). Parenting After Divorce. Jakarta: Penerbit Pt Gramedia Widiasarana Indonesia.

Statistik Indonesia. (2023). Badan Pusat Statistik.

Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Kesehatan Psikologis Remaja. Profesi (Profesional Islam), Vol 15, No. 2, 99 – 106.

Wardani, A. K. (2021). Kebahagiaan Anak Broken Home. Jurnal Pendidikan Tambusai, Vol. 5, No. 3, 6718 – 6727.

Zahra , S. A. (2020) Perbedaan Kesiapan Menikah Berdasarkan Tipe Adult Attachment Pada Dewasa Awal Dari Keluarga Bercerai. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

Zuanny, I. P. & Subandi. (2016). Terapi Pemaafan Untuk Meningkatkan Kebermaknaan Hidup Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Psikoislamedia, Vol. 1, No. 1, 23 – 46.

Zuroida, A. & Irmayanti, N. (2019). Terapi Forgiveness Untuk Meningkatkan Optimisme Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum. Jurnal Penelitian Psikologi, Vol. 10, No. 2, 51 – 57. Http://Doi.Org/10.29080/Jpp.V%Vi%I.245




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/philanthropy.v7i1.5396

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Ananda Putri, Akta Ririn Aristawati, Herlan Pratikto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Philanthropy : Journal of Psychology Published by :
FACULTY OF PSYCHOLOGY
UNIVERSITAS SEMARANG 
Soekarno Hatta Street, Tlogosari Kulon, Pedurungan
Semarang City, Central Java - Indonesia
P-ISSN : 2580-6076
E-ISSN : 2580-8532
Email : filantropi@usm.ac.id
 
  
This work is licensed under a