Penemuan Hukum oleh Hakim Mahkamah Agung Perspektif Hukum Progresif: Wasiat Wajibah Terhadap Anak Sebagai Ahli Waris Beda Agama

Abdul Jafar, Sarah Qosim, Syamsul Syamsul

Abstract


This study aims to analyze the progressive legal perspective on the considerations of judges in granting obligatory wills to non-Muslim heirs, uncover how this decision embodies legal discovery, and identify challenges and criticisms that arise both from Islamic law and positive law perspectives in Indonesia.In the progressive legal analysis, this decision demonstrates the courage of the Supreme Court judges in prioritizing substantive justice by considering the social context and pluralism of Indonesian society. The judges employed the method of ijtihad and Islamic jurisprudence principles to justify the granting of obligatory wills to non-Muslim children as a form of protecting human rights. However, this decision is not without criticism, with some arguing that the judges may have overstepped their authority and created legal uncertainty, particularly from the standpoint of conservative scholars who emphasize strict adherence to the texts of the Qur'an and Hadith. Additionally, challenges also arise from the perspective of positive law in Indonesia, concerning the judges' authority in creating precedents outside formal legislative mechanisms. These findings reinforce the urgency of developing more dynamic and responsive methods of legal interpretation to meet the needs of substantive justice. The impact of this decision shows that progressive legal discovery can set a precedent in Indonesia's legal practice, which, when applied prudently, can balance legal certainty and substantive justice. The study’s recommendations emphasize the importance of further discussions on the role of judges in harmonizing principles of justice with written law, as well as the application of legal discovery methods that support inclusivity and justice within a pluralistic society.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif hukum progresif terhadap pertimbangan hakim dalam memberikan wasiat wajibah kepada ahli waris non-Muslim, mengungkap bagaimana putusan ini mencerminkan penemuan hukum, serta mengidentifikasi tantangan dan kritik yang muncul baik dari perspektif hukum Islam maupun hukum positif di Indonesia. Dalam analisis hukum progresif, putusan ini menunjukkan keberanian hakim Mahkamah Agung dalam mengedepankan keadilan substantif dengan mempertimbangkan konteks sosial dan pluralitas masyarakat Indonesia. Hakim menggunakan metode ijtihad dan kaidah fiqih hukum Islam untuk menjustifikasi pemberian wasiat wajibah kepada anak non-Muslim sebagai bentuk perlindungan hak-hak kemanusiaan. Namun, putusan ini tidak luput dari kritik yang menyatakan bahwa hakim berpotensi melampaui kewenangan dan menimbulkan ketidakpastian hukum, terutama dari sudut pandang ulama konservatif yang menekankan pentingnya kepatuhan pada teks Al-Qur'an dan Hadits. Selain itu, tantangan dari perspektif hukum positif di Indonesia juga muncul terkait otoritas hakim dalam menciptakan preseden di luar mekanisme formal legislasi. Temuan ini memperkuat urgensi untuk mengembangkan metode interpretasi hukum yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan keadilan substantif. Dampak putusan ini menunjukkan bahwa penemuan hukum progresif dapat menjadi preseden dalam praktik hukum di Indonesia, yang jika diterapkan dengan bijak, mampu menyeimbangkan kepastian hukum dan keadilan substantif. Rekomendasi dari penelitian ini menekankan pentingnya diskusi lebih lanjut mengenai peran hakim dalam mengharmonisasikan prinsip-prinsip keadilan dengan hukum tertulis, serta penerapan metode penemuan hukum yang mendukung inklusivitas dan keadilan di tengah masyarakat plural.

Keywords


Mandatory Wills; Legal Discovery; Religious Plural; Keadilan Substantif; Mahkamah Agung; Penemuan Hukum; Pluralisme Agama; Wasiat Wajibahism; Substantive Justice; Supreme Court;

Full Text:

PDF

References


Afida, Herlina Nur. “Pemberian Wasiat Wajibah Pada Ahli Waris Non-Muslim Perspektif Hukum Progresif | Islamika.” Diakses 22 Juni 2024. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/islamika/article/view/2787.

Arif, Muhammad Rinaldi. “Pemberian Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Beda Agama.” De Lega Lata: Jurnal Ilmu Hukum 2, no. 2 (7 Agustus 2017): 351–72.

Aziz, Abdul, Ghufron Maksum, Nadzif Ali Asyari, dan Nurul Huda. “Wasiat Wajibah Bagi Ahli Waris Non-Muslim Di Indonesia Perspektif Najmuddin At-Thufi.” Tasyri’ : Journal of Islamic Law 2, no. 1 (30 Januari 2023): 141–73. https://doi.org/10.53038/tsyr.v2i1.72.

Baihaki, Ahmad. “Penerapan Wasiat Wajibah Dalam Putusan Penyelesaian Sengketa Waris Beda Agama Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islam.” Krtha Bhayangkara 15, no. 1 (2 Juni 2021): 117–42. https://doi.org/10.31599/krtha.v15i1.588.

Daud, Zakiul Fuady Muhammad. “Menyoal Pemberian Wasiat Wajibah Kepada Anak Tiri (Studi Putusan Hakim Terhadap Kasus Warisan Anak Tiri).” Jurnal As-Salam 6, no. 1 (9 Oktober 2022): 49–61. https://doi.org/10.37249/assalam.v6i1.387.

Fadhilah, Naily. “Pembaruan Hukum Waris Islam: Wasiat Wajibah Mesir Dan Relevansinya Dengan Konsep Waris Pengganti Indonesia.” Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH) 3, no. 1 (10 Desember 2021): 36–47. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol3.iss1.art4.

Farikha, Nur, dan M. Ali Syaifudin Zuhri. “Konsep Waris Anak Angkat Dalam Wasiat Wajibah Perspektif KHI Dan Prof. Wahbah Zuhaili.” Rechtenstudent 1, no. 3 (2020): 232–39. https://doi.org/10.35719/rch.v1i3.32.

Fauzi, Mohammad Yasir, dan Vivi Purnamawati. “Pendekatan Analysis Economic Of Law Posner Terhadap Konsep Wasiat Wajibah Dalam Penyelesaian Sengketa Waris Beda Agama.” Asas : Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 12, no. 2 (1 Desember 2020): 1–16. https://doi.org/10.24042/asas.v12i2.8272.

Hazmi, Raju Moh, Nurul Adhha, dan Lisa Analisa. “Wasiat Wajibah Bagi Suami Murtad Dalam Pendekatan Teleologik Menuju Realisme Hukum (Suatu Analisis Terhadap Putusan Nomor 331 K/Ag/2018).” Jurnal Meta-Yuridis 5, no. 1 (1 Maret 2022): 36–50. https://doi.org/10.26877/m-y.v5i1.8259.

Ichsan, Muhammad, dan Erna Dewi. “Reformulasi Hukum Wasiat Wajibah Di Indonesia Terhadap Kewarisan Anak Angkat Perspektif Hukum Islam.” MAQASID 12, no. 1 (12 Desember 2023). https://doi.org/10.30651/mqs.v12i1.15885.

Ismail, Abdul Hadi. “Pemberian Wasiat Wajibah Kepada Istri Non Muslim Menurut Putusan Mahkamah Agung RI NO. 16K/AG/2010.” JURNAL MERCATORIA 13, no. 2 (28 Desember 2020): 131–42. https://doi.org/10.31289/mercatoria.v13i2.4060.

Jarchosi, Achmad. “Pelaksanaan Wasiat Wajibah.” Adhki: Journal Of Islamic Family Law 2, no. 1 (21 Juli 2020): 77–90. https://doi.org/10.37876/adhki.v2i1.34.

Labone, Moh Sukran R. “Pemberian Wasiat Wajibah Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor: 16 K/AG/2010).” Tadulako Master Law Journal 4, no. 1 (23 Juli 2020): 59–79. https://doi.org/10.22487/tmlj.v4i1.193.

Mahmud Marzuki, Peter. Penelitian Hukum. Revisi. Jakarta: Prenada Media, 2009.

Malik, A. Hukum Waris Islam dan Reformasi di Indonesia. Yogyakarta: UGM Press, 2017.

Masruroh, Rara Siti, dan Mohammad Fauzan Ni’ami. “The Supreme Court’s Decision On Mandatory Will For Different Religions: Progressive Legal Studies.” Al-’`Adalah : Jurnal Syariah Dan Hukum Islam 7, no. 1 (30 Juni 2022): 141–60. https://doi.org/10.31538/adlh.v7i1.2291.

Mohammad, Yasir Fauzi. “Wasiat Wajibah Bagi Non Muslim Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Serta Kontribusinya Terhadap Hukum Keluarga Di Indonesia.” PhD, UIN Raden Intan Lampung, 2021. http://repository.radenintan.ac.id/13497/.

Muhammad Yahya Harahap. Hukum Waris Islam: Perspektif Indonesia. Jakarta: Kencana, 2016.

Mutmainnah, Iin. Wasiat Wajibah dan Ahli Waris Beda Agama. Disunting oleh Syarifah Halifah. Vol. 1. Parepare, Indonesia: IAIN Parepare Nusantara Press, 2020. https://repository.iainpare.ac.id/id/eprint/1392/.

Nofitasari, Khotifatul Defi. “Wasiat Wajibah Kepada Anak Angkat, Non Muslim Dan Anak Tiri (Formulasi Hukum Wasiat Wajibah Dalam Pasal 209 Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia Dan Perkembangannya).” Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies 3, no. 2 (9 Desember 2021): 25–47. https://doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v3i2.3370.

Noviyanti, Liana. “Penerapan Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Non Muslim Dari Prespektif Kompilasi Hukum Islam (KHI) (Suatu Analisis Dari Putusan Mahkamah Agung Nomor. 331/K/Ag/2018/MA).” UNES Law Review 6, no. 1 (30 November 2023): 4027–33. https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i1.1208.

Nugraheni, Destri Budi, Haniah Ilhami, dan Yulkarnain Harahab. “Pengaturan Dan Implementasi Wasiat Wajibah Di Indonesia.” Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 22, no. 2 (2010): 311–29.

Prasetyo, A. Hukum Wasiat Wajibah dalam Praktik Peradilan Agama di Indonesia. Surabaya: Airlangga University Press, 2018.

Setyawan, Rahmad. “Pengembangan Konsep Wajib Wasiat Di Mahkamah Agung Dan Implikasinya Terhadap Pembaharuan Hukum Di Indonesia.” JIL : Journal of Indonesian Law 4, no. 1 (2023): 92–114.

Syarief, Amiroel Oemara. “Kewenangan Hakim Pengadilan Agama Dalam Menetapkan Wasiat Wajibah Bagi Pewaris Yang Tidak Menetapkan Wasiat.” Tahkim 17, no. 2 (2021): 209–26. https://doi.org/10.33477/thk.v17i2.1222.

Tono, Sidik. “Dasar Pertimbangan Hukum Mahkamah Agung Ri Tentang Wasiat Wajibah.” Millah: Journal of Religious Studies, 31 Agustus 2014, 121–42. https://doi.org/10.20885/millah.vol13.iss2.art6.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/julr.v7i3.9281

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 JURNAL USM LAW REVIEW

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal USM LAW REVIEW : Journal Law published by Magister Hukum Universitas Semarang is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.