Perspektif ASEAN Terhadap Prinsip Non-Intervensi

Arum Widiastuti

Abstract


This study aims to examine the implementation of the Non-Intervention Principle for ASEAN member countries. This study uses a normative juridical research method. ASEAN was founded under the Bangkok Declaration on August 8, 1967, with ten members from Southeast Asia still adhering to the principle of Non-Intervention enshrined in the 1976 Treaty of Friendship and Cooperation in Southeast Asia (TAC) and the ASEAN Charter. ASEAN has grown into a large international organization and is starting to be respected by the international community, the principle of Non-Intervention is still a persistent problem in ASEAN, and ASEAN leaders must think about flexibility. This principle is intended to assist a Member State in dealing with problems, particularly those concerning humanity. The results of this study explain that the principle of Non-Intervention that has been maintained so far has greatly contributed to the existence of ASEAN. The application of the principle of Non-Intervention should not be done rigidly so that law enforcement agencies in the field of human rights have a margin of maneuver to formulate recommendations or contributions about what should be a member state.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan prinsip Non-Intervensi bagi negara-negara anggota ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. ASEAN didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok pada   8 Agustus 1967, dengan   sepuluh anggota dari Asia Tenggara masih menganut prinsip Non-Intervensi yang diabadikan dalam Traktat Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) 1976 dan Piagam ASEAN. ASEAN telah tumbuh menjadi organisasi internasional yang besar dan mulai dihormati oleh masyarakat internasional, prinsip Non-Intervensi masih menjadi masalah yang terus-menerus di ASEAN, dan para pemimpin ASEAN harus memikirkan fleksibilitas. Prinsip ini dimaksudkan untuk membantu suatu negara anggota menghadapi masalah, khususnya yang menyangkut kemanusiaan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa prinsip Non-Intervensi yang dipertahankan hingga saat ini sangat berkontribusi terhadap eksistensi ASEAN. Penerapan prinsip Non-Intervensi tidak boleh dilakukan secara kaku agar lembaga penegak hukum di bidang hak asasi manusia memiliki margin of manuver untuk merumuskan rekomendasi atau kontribusi tentang apa yang seharusnya menjadi negara anggota.

 

 

 

 

 


Keywords


ASEAN; Principle of Non-Intervention; Sovereignty

Full Text:

PDF

References


ASEAN. No Title. Accessed March 30, 2022. http://www.asean.org/news/item/the-asean-declaration-bangkokdeclaration.

D Amato, Anthony. There Is No Norm of Intervention or Non Intervention in International Law, International Legal Theory. ASIL, 2001.

Eliza, Emi, Heryandi Heryandi, and Ahmad Syofyan. Intervensi Kemanusiaan (Humanitarian Intervention) Menurut Hukum Internasional Dan Implementasinya Dalam Konflik Bersenjata. Fiat Justisia:Jurnal Ilmu Hukum 8, no. 4 (2015): 629 41. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no4.316.

Erika, Erika, and Dewa Gede Sudika Mangku. Meneropong Prinsip Non Intervensi Yang Masih Melingkar Dalam Asean. Perspektif 19, no. 3 (2014): 178. https://doi.org/10.30742/perspektif.v19i3.20.

Herman Kraft. The Principle of Non-Intervention: Evolution and Challenges for the AsiaPasific Region. New Zealand, 2000.

Hilmi, Ardani Nasution, and Firmanditya Nurangga. Mekanisme Penerapan Intervensi Kemanusiaan Dalam Hukum Nasional Indonesia. Jurnal Penelitian Hukum De Jure 19, no. 10 (2019): 517 38.

Ikhsani, Munadia. Diplomasi Kemanusian Indonesia Terhadap Myanmar Di Bawah Prinsip Non-Intervensi Asean. Jurnal Demokrasi &Otonomi Daerah 17, no. 2 (2019): 123 30. https://jdod.ejournal.unri.ac.id/index.php/JDOD/article/view/7696/6699.

Itasari, Endah Rantau. Memaksimalkan Peran Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia 1976 (TAC) Dalam Penyelesaian Sengketa Di Asean. Jurnal Komunikasi Hukum 53, no. 9 (2013): 1689 99.

Linjun Wu. East Asia and The Principle of Non-Intervention: Policies and Practicies. 160, 2000.

MA, Bambang Cipto. Hubungan Internasional Di Asia Tenggara. Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Maryani, Lina, and Tabah Sulistyo. Pemulangan Warga Negara Indonesia Eks Islamic State Of Iraq And Syria (ISIS) Dalam Perspektif HAM. Jurnal Ius Constituendum 6, no. 2 (2021): 497 512. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/jic.v6i2.3114.

Mukti Fajar, Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris. Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Octaviani, Rury, and Setyo Febrian. Penerapan Prinsip Humanitarian Intervention Sebagai Cara Penyelesaian Konflik Bersenjata Internasional Dikaitkan Dengan Kedaulatan Negara. Selisik 4, no. 7 (2018): 31 57. https://doi.org/https://doi.org/10.35814/selisik.v4i1.683.

Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. Bandung: Alumni, 1980.

Rahmanto, Tony Yuri. Prinsip Non-Intervensi Bagi ASEAN Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia. Jurnal HAM 8, no. 2 (2017): 145. https://doi.org/10.30641/ham.2017.8.145-159.

Samekto, F.X. Adji. Negara Dalam Dimensi Hukum Internasional. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009.

Sanduan, A J, E Baadilla, and ... Pengaturan Pengunduran Diri Anggota Negara ASEAN. Tatohi : Jurnal Ilmu Hukum 1, no. 2 (2021): 69 77. https://fhukum.unpatti.ac.id/jurnal/tatohi/article/view/549.

Santoso, M. Iman. Kedaulatan Dan Yurisdiksi Negara Dalam Sudut Pandang Keimigrasian. Binamulia Hukum 7, no. 1 (2018): 1 16. https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.11.

Sukmana, Sobar. Perjanjian Negara-Negara Asean Dalam Pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas Asean (Asean Free Trade Area). Jurnal PALAR: Pakuan Law Review 5, no. 2 (2019): 103 20. https://doi.org/http://dx.doi.org/.

Suryokusumo, Sumaryo. Studi Kasus Hukum Internasional. Jakarta: PT. Tatanusa, 2007.

Zahratunnisa Ramadhani, Mabrurah. Pengaruh Prinsip Non-Intervensi ASEAN Terhadap Upaya Negosiasi Indonesia Dalam Menangani Konflik Kudeta Myanma. Global Political Studies Journal 5, no. 2 (2021): 126 42. https://doi.org/10.34010/gpsjournal.v5i2.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/julr.v5i1.4802

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 JURNAL USM LAW REVIEW

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal USM LAW REVIEW : Journal Law published by Magister Hukum Universitas Semarang is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.