Makna Love Language pada Persahabatan Sesama Jenis
Abstract
Artikel ini menggambarkan makna bahasa cinta pada mahasiswa yang menjalani hubungan persahabatan sejenis menggunakan perspektif sosiologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa hasil wawancara kepada empat pasang mahasiswa yang telah menjalin hubungan persahabatan sesama jenis minimal satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa cinta pada pelaku persahabatan sejenis dimaknai sebagai cara untuk mempererat hubungan yang sudah terjalin lama. Bahasa cinta yang paling penting dalam persahabatan ini adalah tindakan membantu karena dianggap sebagai bentuk kepedulian seorang sahabat yang saling menyayangi dan tidak bisa diucapkan lewat kata-kata. Informan perempuan cenderung membantu dalam pemenuhan kebutuhan primer dan memberikan dukungan emosional ketika sahabatnya memerlukan bantuannya. Informan laki-laki lebih memilih memberikan bantuan materi, transportasi, dan membantu mengerjakan tugas kuliah. Bahasa cinta lain juga dilakukan informan melalui kata-kata pujian atau perhatian dan meluangkan waktu bersama. Hal ini memberikan kesan intim dalam hubungan persahabatan sejenis. Dengan demikian, penggunaan bahasa cinta dalam hubungan persahabatan bertujuan membangun interaksi yang lebih baik.
This article describes the meaning of love language among students who are in same-sex friendship relationships using a sociological perspective. This study used a descriptive qualitative method with data collection techniques in the form of interviews with four pairs of students who had established same-sex friendships for at least one year. The results of the study show that the language of love for perpetrators of same-sex friendship is interpreted as a way to strengthen long-standing relationships. The most important love language in this friendship is the act of service because it is considered a form of concern for a friend who loves each other and cannot be expressed in words. Female informants tend to help with primary needs and provide emotional support when their friends need help. Male informants prefer to provide material assistance, transportation, and help with college assignments. Other love languages are also used by informants through words of praise or attention and spending time together. This gives the impression of being intimate in a friendship of the same sex. Thus, the use of love languages in friendship relationships aims to build better interactions.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agung Srie Gunawan, L. (2018) ‘Sebuah Tinjuan Filosofis’, pp. 1–30.
Apriantika, S.G. (2021) ‘Konsep Cinta Menurut Erich Fromm; Upaya Menghindari Tindak Kekerasan dalam Pacaran’, DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 10(1), pp. 44–60. Available at: https://doi.org/10.21831/dimensia.v10i1.41050.
Damayanti, P. and Haryanto, H. (2019) ‘Kecerdasan Emosional dan Kualitas Hubungan Persahabatan’, Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 3(2), p. 86. Available at: https://doi.org/10.22146/gamajop.43440.
Derung, T.N. (2017) ‘Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat’, SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2(1), pp. 118–131. Available at: https://doi.org/10.53544/sapa.v2i1.33.
Here, S.V. (2021) ‘Hakekat Cinta dan Perannya Bagi Etika Humanisti Erich Fromm’, Syntax idea, 3(5), pp. 1195–1204.
Indira, L., Esiyannera and Octavian, N. (2022) ‘Jurnal Pendidikan dan Konseling Hubungan The Five Love Languages dengan Resiliensi pada Wanita Menikah’, 4, pp. 7629–7635.
Komang, N. et al. (2020) ‘Bucin itu Bukan Cinta: Mindful Dating for Flourishing Relationship’, Widya Cakra: Journal of Psychology and Humanities, 1(1), pp. 1–14.
Loka, M.P. and Yulianti, E.R. (2019) ‘KONSEP CINTA (STUDI BANDING PEMIKIRAN IBNU QAYYIM AL-JAUZIYYAH DAN ERICH FROMM) Melati Puspita Loka Erba Rozalina Yulianti’, Syifa Al-Qulub, 3, 1(Januari), pp. 72–84. Available at: https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=id&user=IMwRodQAAAAJ&citation_for_view=IMwRodQAAAAJ:zYLM7Y9cAGgC.
Oktaviani, N.P.S. and Sukmantara, N. (2019) ‘Konsep Cinta Menurut Mahatma Ghandi’, Vidya Darsan, 1(1), pp. 41–53.
Permana, I.M.Y., Surijah, E.A. and Aryanata, N.T. (2020) ‘BAHASA CINTA PEREMPUAN: PENELITIAN FENOMENOLOGIK HAL YANG MEMBUAT ISTRI MERASA DICINTAI I Made Yudi Permana 1 , Edwin Adrianta Surijah 1 , Nyoman Trisna Aryanata 2 2’, Jurnal Personifikasi, 11(1), pp. 48–78.
Saeng, V. (2020) ‘Konsep Persahabatan Dalam Pemikiran Thomas Aquinas’, Seri Filsafat Teologi, 30(29), pp. 112–136. Available at: https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v30i29.7.
Salsabila Taufiq, N., Susila T, Y. and Asri Fitrananda, C. (2020) ‘Bahasa Kasih Pada Tunanetra Anak Di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN)’, Communication, 11(2), pp. 154–163. Available at: http://repository.unpas.ac.id/54192/2/8. Bahasa kasih.pdf.
Shadrina, F.N. and Khoiri, M. (2014) ‘Philia Love in C. S. Lewis’ Narnia: The Lion, the Witch, and the Wardrobe’, English Language and Literature Journal, 1, pp. 1–10. Available at: https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/language-horizon/article/download/6396/7220.
Stefanie, S. (2016) ‘Keterbukaan Diri dalam Membangun Hubungan Persahabatan Diadik Laki-Laki dan Perempuan’, Ultimacomm: Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(2), pp. 71–82. Available at: https://doi.org/10.31937/ultimacomm.v8i2.947.
Sudarminta, J. (2020) ‘Makna Persahabatan Sebuah Tinjauan Dari Perspektif Filsafat’, Seri Filsafat Teologi, 30(29), pp. 25–47. Available at: https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v30i29.2.
Sugiyono (2016) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Surijah, E.A. and Kirana, C.T. (2020) ‘Five Love Languages Scale Factor Analysis’, Makara Human Behavior Studies in Asia, 24(1), p. 56. Available at: https://doi.org/10.7454/hubs.asia.2201118.
Surijah, E.A., Putri, K.D.A. and Aryanata, N.T. (2018) ‘Studi Psikologi Indigenous Konsep Bahasa Cinta’, Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(2), pp. 102–122. Available at: https://doi.org/10.15294/intuisi.v10i2.17524.
Surijah, E.A., Sabhariyanti, N.K.P.D. and Supriyadi, S. (2019) ‘Apakah Ekspresi Cinta Memprediksi Perasaan Dicintai? Kajian Bahasa Cinta Pasif dan Aktif’, Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(1), pp. 1–14. Available at: https://doi.org/10.15575/psy.v6i1.4513.
Surijah, E.A., Swari, N. putu K.P. and Supriyadi (2020) ‘Tiga faktor bahasa cinta berdasarkan sumber bukti empirik pada individu yang telah menikah di Bali, Indonesia’, Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah, 12(3), pp. 260–284.
Utamidewi, W., Tayo, Y. and Nursanti, S. (2019) ‘Motif Persahabatan Dosen Perempuan Studi Fenomenologi di Universitas Singaperbangsa Karawang’, Jurnal Politikom Indonesiana, 4(1), pp. 121–130. Available at: https://doi.org/10.35706/jpi.v4i1.1995.
Yusuf, K., Iqlima and Hersjee, B.A.E. (2022) ‘Love Languages Dalam Hubungan Persahabatan Remaja’, Jurnal Konvergansi, 3(1), pp. 201–223. Available at: http://journal.paramadina.ac.id/index.php/IK/article/view/610/248.
Zahra, R. and Rakhmad, W.N. (2022) ‘Penerapan bahasa cinta dalam pemeliharaan hubungan romantis jarak jauh’, Jurnal Interaksi Online, pp. 574–588.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v25i3.6794
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi:
Jurnal Dinamika Sosial Budaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Semarang
Jl. Soekarno-Hatta, Pedurungan, Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.