Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh psikoedukasi manajemen burnout terhadap strategi koping pada ibu asuh sebagai caregiver pada SOS Children s Villages Semarang. Subjek penelitian berjumlah 25 orang. Profesi penolong atau profesi yang terkait bidang sosial sangat rentan mengalami burnout atau kejenuhan. Pekerja sosial seperti caregiver pun termasuk rentan mengalami kondisi mental tersebut. Adapun sumber burnout yang dialami oleh para caregiver seperti beban kerja yang terlalu berlebihan, tuntutan pekerjaan yang tinggi, harapan orang lain yang tidak realistis terhadap hasil kerja caregiver, dan lain-lain. Kejenuhan atau burnout dapat menyebabkan penurunan efektifitas kerja kinerja individu. Burnout atau kejenuhan yang merupakan sindrom psikologis terdiri tiga dimensi, yaitu kelelahan emosi, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian prestasi. Diperlukan kemampuan untuk manajemen burnout agar caregiver dapat mengatasi burnout yang dialaminya, penanganan ini disebut strategi koping, sehingga dapat melakukan tugasnya sebagai ibu asuh dengan lebih efektif.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode ekspreimen, dengan disain penelitian pre-test post-test without control group dimana subjek penelitian diberi perlakuan berupa psikoedukasi untuk dilihat pengaruhnya terhadap strategi koping untuk mengatasi burnout dan diukur saat sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6,9 % strategi koping dalam mengatasi burnout dipengaruhi oleh psikoedukasi manajemen burnout, yang bermakna terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi strategi koping pada ibu asuh sebagai caregiver di SOS Children Villages Semarang