PENGARUH ORIENTASI SELUBUNG BANGUNAN KACA GELAP TERHADAP BESARNYA PERPINDAHAN PANAS MATAHARI PADA GEDUNG SUKOWATI SEMARANG
Abstract
Bangunan bergaya modern semakin berkembang di Indonesia, dengan gaya yang minimalis, simpel, mengusung keutamaaan fungsi bangunan serta terkesan mewah ini cocok dengan life style masyarakat perkotaan di Indonesia. Bangunan modern didominasi oleh penggunaan bahan bahan pabriksasi, terutama kaca. Bahan pabriksasi ini apabila penggunaannya tidak tepat serta dengan desain arsitektur yang tidak memperhatikan iklim tropis lembab di Indonesia, mengakibatkan ketidaknyamanan penghuni. Hal tersebut meliputi penggunaan bahan pada selubung bangunan yang menyangkut mutu dan warna bahan serta desain sistem pembayangan baik berupa sun shading device maupun komposisi bangunan, disamping itu orientasi bangunan juga merupakan hal yang penting terhadap perolehan panas matahari. Studi dilakukan pada bangunan modern yaitu gedung Sukowati Semarang yang minim akan sun shading device dengan selubung bangunan yang didominasi oleh kaca, terutama pada facade timur dengan persentasi kaca 67 % dan facade selatan dengan prosentasi kaca 55 %. Kaca yang digunakan adalah kaca berwarna gelap jenis panasap atau kaca warna. Hasil penelitian menunjukkan facade timur dan selatan memiliki nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) adalah di atas standard 45 Watt / m2, maka terjadi ketidaknyamanan penghuni. Perpindahan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan, salah satunya dipengaruhi oleh orientasi, Window to Wall Ratio (WWR), serta bahan bangunan. Kaca berwarna gelap memilki Shading Coefficient yang lebih rendah dibanding kaca bening, hijau atau biru. Namun kaca berwarna gelap pada Gedung Sukowati Semarang belum mengatasi permasalahan akan naungan panas matahari dikarenakan kurang tepatnya penggunaan jenis kaca.
Kata Kunci : Orientasi, Selubung Bangunan, Kaca Gelap, Perpindahan Panas Matahari
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26623/ijsp.v1i1.1989
Refbacks
- There are currently no refbacks.