Permainan-Kebenaran (Truth-Games) Oleh Hakim Dalam Kegiatan Kognitif-Interpretatif Berdasarkan Pendekatan Trikotomi Relasi
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adlin, A. (2016). Michel Foucault: Kuasa/Pengetahuan, (Rezim) Kebenaran, Parrhesia. JAQFI: Urnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 1(1), 13–26. https://doi.org/https://doi.org/10.15575/jaqfi.v1i1.1694
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia. Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar.
Azzam, T. A., Junaidi, A., & Ayu, H. (2021). Analisis Kesalahan Judex Factie Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Karanganyar Dalam Perkara Narkotika ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor : 488 K / Pid . Sus / 2019 ). Jurnal HUMANI (Hukum Dan Masyarakat Madani), 11(1), 91–100. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/humani.v11i1
Cenderamata, R. C., & Darmayanti, N. (2019). Analisis Wacana Kritis Fairclough Pada Pemberitaan Selebriti Di Media Daring. Jurnal Literasi, 3(April), 1–8.
Erlina, B., & Suherman, F. (2022). Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Tidak Mematuhi Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan Di Masa Pendemi Covid-19 Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 ( Studi Putusan Nomor : 110 / Pid . Sus / 20. Jurnal HUMANI (Hukum Dan Masyarakat Madani), 12(1), 155–175. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/humani.v12i1
Evav News. (2023). Sering Bebaskan Terdakwa Korupsi, GMNI Mimika Desak KPK Periksa Hakim Nakal Di PN Jayapura. Evav.News. https://www.evav.news/2023/04/sering-bebaskan-terdakwa-korupsi-gmni.html?m=1
Fauzan, U. (2014). Analisis Wacana Kritis Dari Model Fairclough Hingga Mills. Jurnal PENDIDIK, 6(1).
Gramsci, A. (1971). Prison Notebooks. Lawrence & Wishart. https://doi.org/10.4324/9780429355363-27
Habermas, J. (1972). Knowledge and Human Interests. Beacon Press. https://doi.org/10.2307/588338
Hardiman, F. B. (2013a). Demokrasi Deliberatif. Menimbang Negara Hukum dan Ruang Publik dalam Teori Diskursus Jürgen Habermas. Kanisius.
Hardiman, F. B. (2013b). Kritik Ideologi. Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jürgen Habermas. Kanisius.
Hardiman, F. B. (2014). Seni Memahami-GADAMER DAN HERMENEUTIKA FILOSOFIS.
Hartini, L. (2014). Bahasa & Produk Hukum. Refika Aditama.
Haryatmoko. (2003). Menyingkap Kepalsuan Budaya Penguasa. Majalah Basis, 53(11–12).
Haryatmoko. (2019). Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis). Rajawali Press.
Husni, N. (2018). Mengenal Habitus dan Interaksi Sosial. PADEBOOKS. http://padebooks.com/blog/2018/03/21/mengenal-habitus-dan-interaksi-sosial/
Hutagaol, Z. B. A., & Astuti, P. (2023). Analisis Putusan Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Terkait Perbuatan Cabul (Studi Kasus Putusan Tahun 2019-2020). NOVUM: Jurnal Hukum, 15, 208–221. https://doi.org/https://doi.org/10.2674/novum.v0i0.50705
Ibrahim, J. (2012). Teori dan Metodologi Penelitian. Bayumedia Publishing.
Ismail, S. (2008). Analisis Wacana Kritis: Alternatif Menganalisis Wacana. Jurnal BAHAS, 34(69). https://doi.org/https://doi.org/10.24114/bhs.v0i69TH XXXV.2430
Kamis, M. (2022). Keterangan Ahli Dr. Margarito Kamis, SH, M.Hum Dalam Pemeriksaan Perkara Pengujian Konstitusionalitas Norma Batal Demi Hukum pada Pasal 143 ayat (3) UU Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KUHAP.
Khalid, A. (2014). Penafsiran Hukum Oleh Hakim Dalam Sistem Peradilan Di Indonesia. Al-Adl : Jurnal Hukum, 6(11). https://doi.org/10.31602/al-adl.v6i11.196
Khoyin, M. (2013). Filsafat Bahasa. Pustaka Setia.
Marbun, R. (2015). Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Setara Press.
Marbun, R. (2018). Hukum Pidana Yang Instrumental : Upaya Legitimasi Kepentingan Melalui Pengetahuan Berbasis Kekuasaan (Studi Multidisipliner Terhadap Ekstasi Komunikasi Sebagai Tindak Pidana Melalui Simulacra). Jurnal Hukum & Pembangunan, 01(01), 1–7.
Marbun, R. (2019). Telaah Kritis-Filosofis Praktik Peradilan Pidana: Membongkar Oposisi Biner antara Kekuasaan dan Kewenangan. CV. Arti Bumi Intaran.
Marbun, R. (2021a). Komunikasi Instrumental Berbasis Trikotomi Relasi: Kewenangan Interpretasi Penyidik Dalam Menetapkan Seseorang Sebagai Tersangka. Jurnal Hukum Pidana & Kriminologi, 2(1), 20–33. https://doi.org/https://doi.org/10.51370/jhpk.v2i1.10
Marbun, R. (2021b). Trichotomy of Relation Through Instrumental Communication in Pre-Adjudication Stage: The Failure of Criminal Procedure Code to Foster Law Enforcement Attitudes. The 1st International Conference on Education, Humanities, Health and Agriculture, 1–10. https://doi.org/10.4108/eai.3-6-2021.2310893
Marbun, R. (2021c). Trikotomi Relasi dalam Penetapan Tersangka : Menguji Frasa “Pemeriksaan Calon Tersangka” Melalui Praperadilan. Undang: Jurnal Hukum, 4(1), 159–190. https://doi.org/10.22437/ujh.4.1.159-190
Marbun, R. (2022). Kapita selekta penegakan Hukum (Acara) Pidana. Mengungkap Aspek Ideologis (Kepentingan) dalam Interpretasi Hukum Sebagai Truth-Games oleh Penegak Hukum Berbasis Trinity of Power (Buku II). Publica Indonesia Utama.
Marbun, R., & Anggraeni, R. (2018). Kriminalisasi, Dekriminalisasi dan Overcriminalization Dalam Sistem Perundang-Undangan Pidana. Ideas Publishing.
Marbun, R., & Armilius, N. (2018). Fallacy (Sesat Pikir) Argumentum Ad Verecundiam Dalam Motivering Vonnis (Pertimbangan Hukum) / the Argumentum Ad Verecundiam Fallacy in Motivering Vonis (Legal Reasoning). Jurnal Hukum Dan Peradilan, 7(2), 327. https://doi.org/10.25216/jhp.7.2.2018.327-352
Marbun, R., Oedoyo, W., & Sinaga, D. M. (2021a). Logika Monolog Dalam Trikotomi Relasi Pada Proses Pra-Adjudikasi. Jurnal USM Law Review, 4(1), 1–26. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v4i1.3308
Marbun, R., Oedoyo, W., & Sinaga, D. M. (2021b). Logika Monolog Dalam Trikotomi Relasi Pada Proses Pra-Adjudikasi Terhadap Pasal 72 KUHAP jo Pasal 143 ayat (4) KUHAP.
Marbun, R., Yuherawan, D. S. B., & Mulyadi, M. (2021). Kapita Selekta Penegakan Hukum (Acara) Pidana. Membongkar Tindak Tuturan dan Komunikasi Instrumental Aparat Penegak Hukum dalam Praktik Peradilan Pidana (Buku I). Publica Indonesia Utama.
Mertokusumo, S. (2002). Mengenal Hukum. Suatu Pengantar. Liberty.
Mertokusumo, S., & Pitlo, A. (1993). Bab-Bab tentang Penemuan Hukum. Citra Aditya Bakti.
Muliyono, A., & Marbun, R. (2021). Symbolic Dominance in the Criminal Law Enforcement Indonesia : Convergence Between the Trinity of Power and Truth-Games. Proceedings of the 2nd International Conference on Law Reform (INCLAR 2021) Symbolic, 590, 45–50.
Natsir, N. (2017). Hubungan Psikolinguistik dalam Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa. Jurnal Retorika, 10(1), 20–29. https://doi.org/https://doi.org/10.26858/retorika.v10i1.4610
Nur, Z. (2023). Rekonstruksi Negara Hukum dalam Paradigma Hukum Islam dan Ketatanegaraan di Indonesia. MISYKAT AL-ANWAR: Jurnal Kajian Islam Dan Masyarakat, 6(1), 120–142.
Papua News Online. (2023). Hakim Wilem Marco Erari Cetak Sejarah, Perintah Terdakwa JR Tetap Jalankan Pemerintahan di Timika. Papuanewsonline.Com. https://papuanewsonline.com/hakim-wilem-marco-erari-cetak-sejarah-perintah-terdakwa-jr--tetap--jalankan-pemerintahan-di-timika
Peng, C. F. (2023). Hubungan antara Persepsi , Sikap dan Pencapaian Bahasa Melayu Murid-murid Cina di Sekolah Kebangsaan Cina Pilihan. Jurnal Dunia Pendidikan, 5(1), 41–59. https://doi.org/https://doi.org/10.55057/jdpd.2023.5.1.5
Pontier, J. A. (2008). Rechtsvinding (Penemuan Hukum) (B. A. Sidharta (ed.)). Jendela Mas Pustaka.
Prakoso, A. (2015). Hukum, Filsafat Logika dan Argumentasi Hukum. LaksBang Justitia.
Prasetyo, T. (2013). Kriminalisasi Dalam Hukum Pidana. Nusa Media.
Putro, W. D. (2011). Kritik Terhadap Paradigma Positivisme Hukum. Genta Publishing.
Saleh, R. (1987). Sifat Melawan Hukum Dari Tindak Pidana. Aksara Baru.
Sarifuddin, M. (2022). Klasifikasi Makna (Ditinjau dari Ranah Komunikasi). JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(1), 3569–3574. https://doi.org/10.58258/jisip.v6i1.2939
Schmid, J. J. Von. (1959). Ahli-Ahli Pemikir Besar Tentang Negara dan Hukum (Wiratno & D. D. Singomangkuto (eds.)). PT. Pembangunan.
Scholten, P. (2011). Struktur Ilmu Hukum (B. A. Sidharta (ed.)). Alumni.
Siregar, M. (2021). Kritik Terhadap Teori Kekuasaan-Pengetahuan Foucault. JURNAL ILMU SOSIAL Dan ILMU POLITIK, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.30742/juispol.v1i1.1560
Smith, C. (2019). The Vicissitudes of the Hermeneutic Paradigm in the Study of Law: Tradition, Forms of Life and Metaphor. Erasmus Law Review, 4(1), 21–38. https://doi.org/10.5553/elr221026712011004001003
Smith, R. K. M. (2008). Hukum Hak Asasi Manusia. PUSHAM UII - NHCR.
Soekanto, S. (2014). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum. RajaGrafindo Persada.
Sumaryono, E. (1999). Hermeneutik. Sebuah Metode Filsafat. Kanisius.
Sunggara, M. A., Imanuddin, M., & Marbun, R. (2023). Penemuan & Penafsiran Hukum. Publica Indonesia Utama.
Sunggara, M. A., & Marbun, R. (2022a). Epistemological Mistakes in Determining Suspects Based on the Concept of Trichotomy Relationships. International Conference on Law Reform (3rd INCLAR), 2022, 250–260. https://doi.org/10.18502/kss.v7i15.12094
Sunggara, M. A., & Marbun, R. (2022b). Kekeliruan Epistemologis dan Fallacy Dalam Penerapan Asas Hulprecht Terhadap Tindak Pidana Administrasi. Lex Prudentium, 1(1), 26–36.
Syahputra, A., & Marbun, R. (2021). Double Standards of Law Enforcement in the Covid-19 Pandemic Era in Indonesia : A Relationship Trichotomy Study. The 2nd International Conference on Law Reform (INCLAR), 590(2), 51–56.
Syarif, M. (2021). NATURALISME (Pemikiran Alamiyah Materialistik dan Pluralistik Pendidikan). Jurnal Tarbiyatul Aulad, 7(2), 97–112.
Thomas, L., & Wareing, S. (2007). Bahasa, Masyarakat & Kekuasaan. Pustaka Pelajar.
Umbulsari, H. (2016). Analisis Putusan Lepas Akibat Kesalahan Pertimbangan Hakim Pada Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagai Wanprestasi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 1491 K/Pid.Sus/2016. Jurnal Verstek, 8(2), 48–54. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/jv.v8i2.44087
Warassih, E., Suteki, & Marwan, A. (2012). Refleksi dan Rekonstruksi Ilmu Hukum Indonesia. Thafa Media.
Wibowo, W. (2016). Konsep Tindak Tutur Komunikasi. Bumi Aksara.
Wuriyani, E. P. (2020). Mengenal Pemikiran Pierre Bourdieu Untuk Sastra. Jurnal Edukasi Kultural: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 7(1), 1–10.
Zulkarnain, & Marbun, R. (2021). Symbolic Domination in the Regulation of the Supreme Court Number 4 of 2016 Concerning the Prohibition of Reviewing Pre-Trial Decisions. Proceedings of the 2nd International Conference on Law Reform (INCLAR 2021), 590, 57–62.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/humani.v13i1.6842
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Humani (Hukum dan Masyarakat Madani)
Office : Fakultas Hukum Universitas Semarang
Jl.Soekarno-Hatta, Tlogosari, Semarang, Indonesia Telp:024-6702757, Fax: 024-6702272, email : humani@usm.ac.id
Follow Me :
@humaniUsm @jurnalhumani