PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KEPEMANDUWISATAAN DI DESA WISATA JUNGSEMI, KABUPATEN KENDAL

Almas Nabili Imanina, Desika Nur Jannah, Bram Arvianto

Abstract


Pengembangan desa menjadi area wisata memerlukan manajemen yang terarah dan terintegrasi. Desa Jungsemi merupakan salah satu desa di kabupaten Kendal yang miliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata dikarenakan memiliki atraksi yang beragam. Permasalahan yang dihadapi oleh Desa Jungsemi adalah belum adanya aturan yang cukup jelas mengenai pengelolaan desa wisata. Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan di Desa Jungsemi sesuai dengan topik permasalahan yang dihadapi oleh Desa Jungsemi yaitu perlunya pelatihan dasar mengenai kepemanduwisataan untuk masyarakatnya. Tujuan dilakukannya kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengarahan terkait pengembangan Desa Jungsemi menjadi desa wisata yang memiliki SDM lokal yang memadai dan mampu memberikan kesan baik dibenak wisatawan.


Full Text:

PDF

References


Dewi, M. H. U., Fandeli, C., dan Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Jurnal Kawistara, 3(2), 129–139.

Egar, N., Yulianti, F., Remaja, P., Wisata, D., Plantungan, K., Kendal, K., & Kepemanduwisataan, P. (2017). Pemberdayaan Remaja Desa Wisata Bendosari Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal Melalui Pelatihan Kepemanduwisataan. 150–157.

Fitari, Y., dan Ma`arif, S. (2017). Manfaat Pengembangan Desa Wisata Wonolopo terhadap Kondisi Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Masyarakat Lokal. Jurnal Wilayah Dan Lingkungan, 5(1), 29–44.

Martitah, M., Yudhanti, R., Sumarto, S., & Prabowo, M. S. (2022). Pengembangan Desa Wisata Di Kabupaten Wonogiri Berbasis Kearifan Lokal Pendahuluan. Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia, 5(2), 249–270.

Raharjana, D.I. (2005). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya ; Kajian Etnoekologi Masyarakat Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman Yogyakarta. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/dimastik.v2i2.8938

Refbacks

  • There are currently no refbacks.