Pengaruh Kadar Air Kayu Terhadap Kuat Lentur Kayu di Kota Sorong – Papua Barat Daya
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam berupa kayu yang melimpah, Salah satu sumberdaya alam yang melimpah adalah kayu. Dan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki Kawasan hutan yang cukup besar adalah Pulau Papua. Dari sekian banyak jenis kayu yang ada, hanya sebagian kecil saja yang telah diketahui sifat dan kegunaannya. Maka selanjutnya akan dilakukan pengujian kuat lentur terhadap kayu yang tidak dikeringkan dan kayu yang mengalami proses pengeringan, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kadar air terhadap kuat lentur dari kayu yang beredar di Kota Sorong – Papua Barat Daya. Setelah dilakukan pengujian kadar air dan kuat lentur, maka diketahui bahwa semakin rendah kadar air dari kayu maka nilai kuat lentur dari kayu akan semakin tinggi, Hal ini dikarenakan jika kadar air kayu berkurang (semakin kering) maka kayu akan mengalami penyusutan dan membuat kayu tersebut semakin padat hingga kerapatannya lebih tinggi dan membuat kayu semakin kuat menahan gaya lentur. Hal ini sejalan dengan standar SNI 7973:2013 yang mensyaratkan kayu harus memiliki kadar air dibawah 30% untuk bisa dipakai sebagai material konstruksi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alokabel, K., Lay, Y. E., & Wonlele, T. (2017). PENENTUAN KELAS KUAT KAYU LOKAL DI PULAUTIMOR SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil), 2(2), 139-148.
Badan Standardisasi Nasional. (1995). SNI 03-3958-1995: Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboratorium. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. (2013). SNI 7973:2013, Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. (2022). SNI 03-6850-2002: Metode Pengujian Pengukuran Kadar Air Kayu dan Bahan Berkayu. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Fajar, M. N., Parung, H., & Amiruddin, A. A. (2023). Perilaku Lekatan Tulangan Bambu Takikan Terhadap Beton Normal Dan Beton SCC. Konstruksia, 14(2), 1-8.
Idris, M., Kamaldi, A., & Novan, A. (2019). Kekuatan Tekan Sejajar dan Geser Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri) di Kota Pekanbaru Berdasarkan SNI 7973:2013. Jurnal Teknik, 13(1), 95-103.
Juniawan, E., Santosa , A. B., & Jokosisworo, S. (2015). ANALISA KEKUATAN SAMBUNGAN KAYU LABAN (VITEX PINNATA L.) PADA KONSTRUKSI GADING KAPAL TRADISIONAL. Jurnal Teknik Perkapalan, 3(1), 73-82.
Khotimah , K., Manik, P., & Jokosisworo, S. (2014). ANALISA TEKNIS BAMBU LAMINASI SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI PADA LUNAS KAPAL PERIKANAN. Jurnal Teknik Perkapalan, 2(1), 1-11.
Masdar, A. (2018). PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN SEJAJAR SERAT TERHADAP KEKUATAN TEKAN TEGAK LURUS SERAT PADA KAYU MAHONI (SWIETENIA MAHAGONI). Jurnal Ilmiah Telsinas Elektro, Sipil Dan Teknik Informasi, 1(2), 8-11.
Mboroh, F. F., Hunggurami, E., & Utomo, S. (2021). IDENTIFIKASI KUAT ACUAN KAYU LONTAR DAN KAYU KELAPA. Jurnal Teknik Sipil, 10(1), 49-62.
Morena, Y., Ermiyati, Novan, A., & Novianti, Y. (2021). Pengujian Kuat Lentur Dan Kuat Tekan Kayu Sengon Dengan Mengunakan Lapisan/ Coating Resin. Sainstek (e-Journal), 9(2), 137-142.
Saefudin, A. (2007). PEMANFAATAN KAYU SEBAGAI BAHAN STRUKTUR BANGUNAN. Menara: Jurnal Teknik Sipil, 2(1), 23-36.
Sari, N., Erniwati, & Hapid, A. (2015). SIFAT MEKANIKA KAYU KEMIRI (Aleurites mollucana Willd) ASAL SULAWESI TENGAH BERDASARKAN ARAH AKSIAL. WARTA RIMBA, 3(2), 73-79.
Siska, R., Desyanti, & Fakhruzy. (2022). INTENSITAS SERANGAN RAYAP PADA BANGUNAN MUSEUM ADITYAWARMAN KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. J. Sumatera Tropical Forest Research (Strofor Journal), 6(1), 45-52.
Syaiful, Listyorini, T., & Maharani, R. M. (2015). ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN HASIL HUTAN RAKYAT KOTA JEPARA. Prosiding SNATIF Ke-2 (pp. 381-388). Kudus: Fakultas Teknik-Universitas Muria Kudus.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/teknika.v18i2.7828
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.