ANALISIS KINERJA JALAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI LALULINTAS (KAJIAN STUDI: SEGMEN JALAN DEPAN USM)
Abstract
Tata guna lahan (land use) adalah suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhususan fungsi-fungsi tertentu (Wendika et.al, 2012). Dalam suatu fungsi tata guna lahan akan tercipta suatu bangkitan dan tarikan dalam suatu zona. Pergerakan manusia yang merupakan akibat dari sistem aktifitas yang saling berhubungan dari satu tempat dengan tempat lain, selalu dikaitkan dengan pola hubungan antara distribusi spasial dengan tata guna lahan yang terdapat di suatu wilayah (Akbardin, 2013). Salah satu kawasan yang memiliki bangkitan dan tarikan cukup tinggi adalah kawasan pendidikan.
USM merupakan salah satu kawasan pendidikan yang terletak di jalan arteri Sukarno Hatta. Karena memiliki letak yang strategis, maka USM menjadi salah satu kawasan yang memiliki bangkitan dan tarikan yang tinggi. Jumlah mahasiswa USM yang melebihi 14.000 orang, juga merupakan faktor tingginya bangkitan dan tarikan di kawasan tersebut. Tingginya bangkitan dan tarikan tersebut memberikan dampak terhadap kondisi di sekitar kampus. Menurut Hidayat et.al, 2011; aktivitas pendidikan dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Pusat pusat aktivitas masyarakat seperti pusat perkantoran, pusat perdagangan, industri,rekreasi dan sarana pendidikan akan menjadi penarik perjalanan dan merupakan penyebab terjadinya hambatan samping (Yasa dan Sutapa, 2011). Hambatan samping yang terjadi di depan kampus USM pada sore hingga malam hari dipicu oleh berbagai aktivitas samping pada sisi jalan, antara lain : kendaraan keluar masuk kampus, kendaraan yang menaikkan dan menurunkan penumpang, kendaraan yang bergerak melambat, pejalan kaki, kendaraan parkir serta adanya pedagang kaki lima (PKL). Hambatan samping yang tinggi akan memberikan pengaruh terhadap kinerja suatu ruas jalan, yaitu berupa penurunan kecepatan kendaraan yang melintas serta tingginya nilai derajat kejenuhan (degree of saturation / DS) .
Tingginya bangkitan dan tarikan yang ada serta jenis hambatan samping yang bervariatif dengan bobot frekwensi yang tinggi, maka diperlukan suatu strategi manajemen lalulintas (traffic management) supaya tercipta keamanan dan kenyamanan lalulintas di depan kampus. Penentuan strategi dalam manajemen lalulintas dilakukan setelah adanya evaluasi kinerja jalan pada kondisi existing.
Evaluasi kinerja jalan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode pendekatan secara mikroskopik melalui model simulasi lalulintas. Pendekatan yang dilakukan didasarkan pada perilaku pengemudi (driving behaviour) dengan indikator kinerja jalan berupa kecepatan serta tundaan rata rata yang terjadi. Perilaku pengemudi dipilih sebagai parameter penentu dalam membentuk kinerja jalan karena karakteristik lalulintas yang ada di Indonesia adalah bersifat heterogen. Kondisi serta karakter lalulintas akan mempengaruhi pola aliran arus lalulintas, sehingga studi karakteristik arus lalulintas merupakan pra- syarat untuk perencanaan yang efektif terhadap desain, operasi serta pengelolaan sistem lalulintas (Radhakrishnan dan Mathew, 2009). Ciri karakter lalulintas heterogen adalah setiap lajur kendaraan terdiri dari berbagai macam variasi jenis kendaraan yang melintas, komposisi kendaraan yang berubah ubah, serta pengguna jalan yang cenderung tidak tertib sehingga menghasilkan perilaku yang kompleks.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26623/teknika.v15i1.2285
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.