Perlindungan Hukum Masyarakat Adat terhadap Asas Domain Verklaring dalam Peraturan Perundang-Undangan Tentang Bank Tanah

Muhamad Rafly, Abdul Halim

Abstract


This research aims to analyze the fundamental issues of domein verklaring in the legislation regarding land banks concerning communities and to examine the legal protection for communities regarding the establishment of land banks. The creation of the Land Bank intended to provide land for public purposes may ironically escalate agrarian conflicts instead. The verklaring domain principle which contained in the land bank concept defined that land whose ownership cannot be proven will become the state’s property. This will certainly endanger customary law communities and the concept of a land bank interpreting the state as owning land is contrary to Article 33 paragraph (3) of the 1945 NRI Law, where the State is tasked with regulating natural resources. The results of this research show that there are elements of the domein verklaring principle in the land bank legislation. Thus, the land bank needs to be canceled through an application for judicial review to the Constitutional Court. The novelty in this research is legal protection for indigenous peoples by the establishment of indigenous people laws and submitting judicial review applications to the Constitutional Court.

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permasalahan asas domein verklaring dalam peraturan perundang-undangan tentang bank tanah terhadap masyarakat hukum adat dan mengkaji perlindungan hukum bagi masyarakat hukum adat atas lahirnya bank tanah. Lahirnya bank tanah yang bertujuan untuk menyediakan tanah untuk kepentingan umum, justru hanya akan menambah konflik agrarian. Asas domein verklaring yang terdapat dalam konsep bank tanah mengartikan bahwa tanah yang tidak dapat dibuktikan kepemilikannya akan menjadi milik negara. Hal tersebut jelas akan membahayakan masyarakat hukum adat dan konsep bank tanah menafsirkan negara memiliki tanah bertentangan dengan Pasal 33 ayat (3) UU NRI 1945, di mana Negara bertugas untuk mengatur untuk SDA dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk rakyat. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode normatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya unsur-unsur asas domein verklaring dalam peraturan perundang-undangan bank tanah. Sehingga, bank tanah perlu dibatalkan melalui permohonan uji materi kepada Mahkamah Konstitusi. Adapun kebaharuan dalam penelitian ini yaitu perlindungan hukum bagi masyarakat adat dengan pembentukan undang-undang masyarakat hukum adat dan mengajukan permohonan uji materi kepada Mahkamah Konstitusi.

 

 

 

 

 

 


Keywords


Bank of Land; Customary Law Community; Principle Domein Verklaring; Bank Tanah; Asas Domein Verklaring; Masyarakat Hukum Adat

Full Text:

PDF

References


Adat, Warga, and Suladesi Utara. “As- Syar ’ I : Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Urgensi Rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat Ditinjau As- Syar ’ I : Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga” 4 (2022): 185–95. https://doi.org/10.47476/assyari.v4i3.1384.

Adonia, Laturette I. Pengakuan Terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat. Pertama. Jakarta: kencana, 2022.

Akbar, Imam, Magister Ilmu, Hukum Fakultas, Hukum Universitas, Pembagian Urusan, Pemerintahan Antara, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah, and Jurnal Education. “Pengakuan Dan Penguatan Hak Ulayat Masyarakat Adat Di Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima” 10, no. 1 (2022): 526–34.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. “Catatan Akhir Tahun AMAN 2021 Aliansi Masyarakat Adat Nusantara: Tangguh Di Tengah Krisis.” Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, 2022. https://aman.or.id/organization-document/catatan-akhir-tahun-aman-2021:-tangguh-di-tengah-krisis.

Anggita, Vania Digna, Mohamad Fajri, and Mekka Putra. “Implikasi Hak Atas Tanah Yang Diperoleh Secara Melawan Hukum Hampir Dapat Disamakan Sebagai Kebutuhan Pokok Yaitu Sebagai Tempat Untuk” 5, no. 2 (n.d.): 782–95.

Arba, H.M. Hukum Agraria Indonesia. Edited by Tarimizi. 6th ed. Jakarta: Sinar Grafika, 2019.

Bagir Manan, Susi Dwi Harijanti. “Artikel Kehormatan: Konstitusi Dan Hak Asasi Manusia.” Padjadjaran Journal of Law 3, no. 3 (2016). https://doi.org/https://doi.org/10.22304/pjih.v3.n3.a1.

Basri, M A. “Praktik Negaraisasi Tanah Melalui Pembentukan Badan Bank Tanah: Studi Konstruktif Teori Negara Kesejahteraan.” Legislatif, 2022, 27–39. http://journal.unhas.ac.id/index.php/jhl/article/view/23448%0Ahttps://journal.unhas.ac.id/index.php/jhl/article/view/23448/9240.

Cahyono, Eko, Sulistyanto, and Sarah Azzahwa. “Resolusi Konflik Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam: Lintasan Gagasan, Praktik, Dan Bentang Masalah.” Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS 5, no. 2 (2019): 75–92.

Crepido, Jurnal. “Pembangunan Hukum Nasional Dalam Rancangan Undang-Undang Masyarakat Hukum Adat” 04, no. November (2022): 171–83.

Desy Nurkristia Tejawati. “Penerapan Bank Tanah Di Indonesia Yang Berlandaskan Teori Keadilan Bermanfaat.” Perspektif 27, no. 3 (2022): 139–46.

Erdiana, Nila, Budi Santoso, and Mujiono Hafidh Prasetyo. “Eksistensi Bank Tanah Terkait Pengadaan Tanah Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja.” Notarius 14, no. 2 (2021): 930–42. https://doi.org/10.14710/nts.v14i2.43784.

Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan UUPA, Isi Dan Pelaksanaannya. Revisi. Jakarta: djambatan, 2003.

Ishaq, H. Metode Penelitian Hukum Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Disertasi. 1st ed. bandung: alfabeta, 2017.

Laike, Reli Jevon. “Problematika Pengakuan Hukum Terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat.” Hibualamo : Seri Ilmu-Ilmu Sosial Dan Kependidikan 3, no. 1 (2019): 23–30.

M.D, Moh Mafud. Membangun Politik Hukum, Menegakan Konstitusi. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007.

Marizal, Muhammad, Aulia Pravasta Indrianingrum, Hilman Rigel Nugroho, and A Pendahuluan. “Pemanfaatan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat Untuk Kepentingan Umum Di Indonesia Abstrak Latar Belakang Hukum Adat Merupakan Sebuah Hukum Adalah Yang Tingkah Dilatarbelakangi Laku Yang Oleh Semula Kebiasaan . Kebiasaan Yang Dimaksud Dilakukan Oleh Seseo” 4, no. 2 (2022): 191–205.

Mertokusumo, Sudikno. Penemuan Hukum: Suatu Pengantar. yogyakarta: liberty, 2009.

Mochtar, Hairani. “Keberadaan Bank Tanah Dalam Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan.” Jurnal Cakrawala Hukum 18, no. 2 (2013): 129–30.

Mochtar, Zainal Arifin. Dasar-Dasar Ilmu Hukum. Jakarta: Red and White Publishing, 2021.

Nmp, A. “209740-Perlindungan-Hukum-Atas-Tanah-Adat-Dalam,” 2017, 1–26.

Pardede, Marulak. “Hak Menguasai Negara Dalam Jaminan Kepastian Hukum Kepemilikan Hak Atas Tanah Dan Peruntukannya.” Jurnal Penelitian Hukum De Jure 19, no. 4 (2019): 405. https://doi.org/10.30641/dejure.2019.v19.405-420.

Permadi, Iwan. “Konstitusionalitas Keberadaan Bank Tanah Dalam Pengelolaan Dan Penguasaan Atas Tanah Oleh Negara.” Jurnal USM Law Review 6, no. 1 (2023): 291. https://doi.org/10.26623/julr.v6i1.6678.

Prabowo, Dani. “Ingin Tingkatkan Kemudahan Investasi, Presiden Fokuskan Perizinan Di BKPM.” kompas, 2021. https://nasional.kompas.com/read/2019/11/22/06210491/ingin-tingkatkan-kemudahan-investasi-presiden-fokuskan-perizinan-di-bkpm?page=all.

Project to Promote ILO Policy on Indigenous and Tribal Peoples., and International Labour Office. International Labour Standards Department. Konvensi ILO No. 169 Tahun 1989 Mengenai Masyarakat Hukum Adat : Sebuah Panduan, 2003.

Puspita, F F, F N Latifah, and ... “Urgensi Kehadiran Bank Tanah Sebagai Alternatif Memulihkan Perekonomian Di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Ekonomi … 7, no. 03 (2021): 1761–73. https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/3599.

Rahardjo, Satjipto. Ilmu Hukum. bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1991.

Rahman, Arief. “Jurnal Private Law Fakultas Hukum Universitas Mataram Kajian Yuridis Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum” 1, no. 2 (2021).

Rosa Ristawati, Radian Salman. Populiame Dan Pengakuan Hak Ulayat Masyarakat Adat Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi. Edited by Oemar Moechthar. Pertama. jakarta: kencana, 2020.

Sari, Ni Luh Ariningsih. “Konsep Hak Menguasai Negara Terhadap Tanah Dalam Hukum Tanah (Uupa) Dan Konstitusi.” Ganec Swara 15, no. 1 (2021): 991. https://doi.org/10.35327/gara.v15i1.202.

Sari, Ria Maya. “Potensi Perampasan Wilayah Masyarakat Hukum Adat Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.” Mulawarman Law Review 6, no. 1 (2021): 1–14. https://doi.org/10.30872/mulrev.v6i1.506.

Satria Satwika Anantha, Putu. “Kepastian Hukum Undang-Undang Cipta Kerja Terhadap Undang-Undang Pokok Agraria Mengenai Domein Verklaring.” Udayana Master Law Journal 10, no. 2 (2021): 857–68. https://doi.org/10.24843/JMHU.2021.v10.i04.p14.

Setiyawan, Wahyu Beny Mukti, Prijo Dwi Atmanto, and Hana Hanifia Yusrima Latifa Hanum. “Politik Hukum Peradilan Tata Usaha Negara Di Indonesia.” Ius Constituendum 4, no. 1 (2019): 30. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/jic.v4i1.1532.

Stefanus, Kotan Y. “Aspek-Aspek Hukum Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Peraturan Daerah Dan Peraturan Desa Kotan Y. Stefanus” 3, no. 1 (2021): 239–51.

Supriyadi, Supriyadi, Diah Sulistyani Ratna Sediati, and Nafis Dardiri. “Implementasi Pengaturan Pendaftaran Tanah Dalam Pembatalan Peralihan Hak.” Jurnal USM Law Review 6, no. 2 (2023): 554. https://doi.org/10.26623/julr.v6i2.7223.

Syah, Mudakir. I. Pembebasan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum. Edisi pert. Jakarta: Jala Permata Aksara, 2010.

Thea, Ady. “8 Ancaman PP Bank Tanah Terhadap Reforma Agraria.” hukum online, 2021. https://www.hukumonline.com/berita/a/8-ancaman-pp-bank-tanah-terhadap-reforma-agraria-lt60abb177a188a/.

Wiharmono, Galih Fajar, and Purwono Sungkono Raharjo. “Membatalkan Norma Dalam Pengujian Undang-Undang Terhadap Undang- Undang Dasar 1945 Abstract” 1, no. 1 (2022): 265–76.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/julr.v6i3.7351

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 JURNAL USM LAW REVIEW

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Jurnal USM LAW REVIEW : Journal Law published by Magister Hukum Universitas Semarang is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.