Kekuatan Hukum dan Akibat Hukum Perjanjian Arisan Online Secara Lisan Pada Media Sosial Facebook
DOI:
https://doi.org/10.26623/julr.v8i1.11327Keywords:
Agreement, Arisan Online, Breach of Contract, Perjanjian, WanprestasiAbstract
The urgency of this research is to inform the public that arisan online agreements are a form of legal action in the electronic realm that can be held accountable. Arisan online is highly important because human life today is closely tied to the virtual world, which will provide society with deeper knowledge about electronic transactions in the form of arisan online. The research approach is normative juridical. This study's novelty lies in discussing the importance of specific regulations for arisan online orally, which often occur with technological advancements and are usually conducted directly or in writing based on the Civil Code and the UU ITE. This study offers novelty by discussing the importance of specific regulations for arisan online, which are currently conducted verbally due to technological advancements. Previously, arisan was predominantly carried out in person and in written form. This is based on the Indonesian Civil Code and the UU ITE. The legal consequences of default in arisan online agreement include compensation (Article 1243 of the Civil Code), cancellation o(Article 1266 of the Civil Code), and payment of court fees if the case is brought to court (Article 181, paragraph 1 of the H.I.R.). By understanding these two aspects, this study provides input for legal practitioners in the field of electronic transactions and enhances the development of legal knowledge, particularly civil law. Penelitian ini bertujuan mengkaji kekuatan hukum perjanjian arisan online dan akibat hukum wanprestasi dalam perjanjian arisan online dikaitkan KUHPerdata dan UU ITE. Perjanjian arisan online merupakan kegiatan yang sedang digemari oleh semua golongan. Pada awalnya arisan dilakukan secara tatap muka, seiring dengan perkembangan teknologi arisan dapat dilakukan secara online, namun seringkali terjadi wanprestasi. Urgensi penelitian ini adalah masyarakat dapat mengetahui bahwa praktik arisan online merupakan salah satu perbuatan hukum dalam lingkup elektronik yang dapat dipertanggungjawabkan. Arisan online memiliki urgensi yang sangat penting karena kehidupan manusia pada saat ini sangat berkaitan erat dengan dunia virtual sehingga akan memberikan pengetahuan baru yang lebih mendalam mengenai kegiatan transaksi elektronik berupa arisan online pada masyarakat. Metode pendekatan penelitian ini adalah yuridis normatif. Penelitian ini memiliki kebaharuan yaitu membahas mengenai pentingnya regulasi khusus dalam praktik arisan online saat ini dilakukan karena adanya perkembangan teknologi yang biasanya dilakukan secara langsung dan secara tertulis dengan didasari KUHPerdata dan UU ITE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan perjanjian arisan online yang dilakukan melalui sistem elektronik adalah sah dan mengikat kedua belah pihak dengan memenuhi syarat sah dan unsur perjanjian dalam Pasal 1320 KUHPerdata dan Pasal 15 ayat 1 UU ITE. Akibat hukum apabila terdapat wanprestasi dalam perjanjian arisan online meliputi ganti rugi (1243 KUHPerdata), pembatalan perjanjian (1266 KUHPerdata), dan pembayaran biaya perkara jika diperkarakan di pengadilan (181 ayat 1 H.I.R.). Diketahuinya kedua hal tersebut memberikan masukan bagi para praktisi hukum dalam lingkup transaksi elektronik dan menambah pemahaman pengembangan ilmu hukum khususnya hukum perdata.References
Abdul Rokhim, and Dewi Fatmawati. “Akibat Hukum Dari Pembatalan Perjanjian Kerjasama.” Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik Dan Humaniora 3, no. 1 (January 27, 2024): 237–46. https://doi.org/https://doi.org/10.55606/jurrish.v3i1.2582.
Ahmad Fauji, Asep. “Penerapan Prinsip UNCITRAL Model Law Dalam Pembuktian Kasus Transaksi Elektronik Di Indonesia.” UBELAJ 1, no. 1 (2017).
Apriani, Titin. “Konsep Ganti Rugi Dalam Perbuatan Melawan Hukum Dan Wanprestasi Serta Sistem Pengaturannya Dalam KUH Perdata.” Ganec Swara 15 (2024): 929. https://doi.org/https://doi.org/10.35327/gara.v15i1.193.
Arifin, Zaenal, Diah Sulistyani Ratna Sediati, Reiska Hendristianto, and Miftah Arifin. “Keabsahan Dan Perlindungan Hukum Perjanjian Kemitraan Jasa Konstruksi.” Jurnal USM Law Review 6, no. 1 (2023): 65. https://doi.org/10.26623/julr.v6i1.6095
Arif Maulana, M, Diah Sulistyana RS, Zaenal Arifin, and Soegianto Soegianto. “Klausula Baku Dalam Perjanjian Kredit Bank Perkreditan Rakyat.” Jurnal USM Law Review 4, no. 1 (2021): 213. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v4i1.3369.
Assauma Nurfitrah, Mesya. “Janji Menikahi Yang Mengikat Dalam Kaitannya Dengan Asas Pacta Sunt Servanda.” Jurnal USM Law Review 6, no. 1 (2023): 80. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v6i1.5848.
Ayu, Dewa, and Taupiqurrahman Taupiqurrahman. “Akibat Hukum Undue Influence Terhadap Pembatalan Perjanjian Ditinjau Dari Asas Keseimbangan.” Jurnal USM Law Review 6, no. 2 (2023): 770. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v6i2.7306.
Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Arisan.” https://kbbi.web.id/arisan, n.d.
Badan Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. “Perjanjian.” https://kbbi.web.id/janji, n.d.
Badri, Syaiful, Pristika Handayani, and Tri Anugrah Rizki. “Ganti Rugi Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Wanprestasi Dalam Sistem Hukum Perdata.” Jurnal USM Law Review 7, no. 2 (2024): 974–83. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v7i2.9440.
Bayu Aji, Himawan. “Pengaturan Jual Beli Secara Online Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Dan Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik.” Jurnal Hukum Progresif 10, no. 1 (2022): 12–23. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/jhp.10.1.12-24.
Fayza, Yasmina, Muhamad Amirulloh, and Mustofa Haffas. “Penjualan Sertifikat Vaksin Covid-19 Oleh Pengguna Facebook Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Terkait” 4, no. 1 (2023): 21–22. https://doi.org/https://doi.org/10.23920/jphp.v4i1.953.
Hanitijo Soemitro, Ronny. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985.
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/search.html?q=%22arisan+online%22. “Arisan Online,” n.d.
Ivan Nugroho, Hizkia, and Ariawan Gunadi. “Tinjauan Keabsahan Pelaksanaan Kontrak Elektronik Di Indonesia Ditinjau Dari Sistem Hukum Positif Indonesia” 6, no. 2 (2023). https://doi.org/https://doi.org/10.31933/unesrev.v6i2.
Kartini Muljadi, and Gunawan Widjaja. Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Minarti, Tri. “Penetepan Terhadap Batas Usia Dewasa Menurut Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.” PERAHU (Penerangan Hukum) Jurnal Ilmu Hukum 11 (2023): 2–3. https://doi.org/https://doi.org/10/51826/perahu.v0000.000.
Puspita Sari, Ikka. “Keabsahan Perjanjian Kontrak Elektronik Dalam Transaksi E- Commerce Di Tinjau Dari Hukum Perdata.” Jurnal Al-Wasath 3, no. 2 (2022): 109. https://doi.org/https://doi.org/10.47776/alwasath.v2i2.213.
Rahmawati, Nur, Muslichsatun Muslichsatun, and M Marizal. “Kebebasan Berpendapat Terhadap Pemerintah Melalui Media Sosial Dalam Perspektif UU ITE” 3, no. 1 (2021): 62–75. https://doi.org/https://doi.org/10.37631/widyapranata.v3i1.270.
Rahmawati, Safira, and Istianah Istianah. “Transformasi Arisan Dalam Prespektif Hukum Ekonomi Syariah.” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 5, no. 2 (2022): 99–116. https://doi.org/https://doi.org/10.30595/jhes.v5i2.14650.
Rosalina Sianturi, Catherine, Muhammad Gustaf Aria, Audi Nayla Choirunnisa, Agista Zybilla Nahriva, and Surahmad. “Efek Hukum Perubahan Serta Pembatalan Kontrak; Tinjauan Dari Perspektif Perikatan.” Media Hukum Indonesia (MHI) 2, no. 4 (2024): 326. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.14192185.
Salim H.S. Hukum Kontrak: Teori & Teknik Penyusunan Kontrak. Jakarta: Sinar Grafika, 2019.
Sihombing Christesar, Ardi, Brian Bona S Situngkir, Jesamine Margareth Kayla Sidabutar, Ovhelya Audrey R.Girsang, and Zidhan Azhari Syah Putra. “Unsur-Unsur Perjanjian Yang Tidak Terpenuhi Dalam Suatu Kasus.” Jurnal Hukum Dan Kewarganegaraan 7, no. 7 (2024): 3–4. https://doi.org/https://doi.org/10.3783/causa.v7i7.6986.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UII Press, 2010.
Soekanto, Soerjono, and Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers, 2001.
Subekti. Hukum Perjanjian. Bandung: PT. Intermasa, 2005.
Subekti Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: PT Intermasa, 2003.
Syafrida, and Ralang Hartati. “Keunggulan Penyelesaian Sengketa Perdata Melalui Negosiasi.” Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan 7, no. 2 (2020): 254. https://doi.org/https://doi.org/10.32493/SKD.v7i2.y2020.9213.
Syifa Azzahra, Asy, and Aries Hermawan. “Konsep Dan Praktik Arisan Online ‘Awrisan MBabel 88’ Dalam Perspektif Fikih Muamalah.” Journal of Fiqh in Contemporary Financial Transactions 2, no. 2 (2024): 80–99. https://doi.org/10.61111/jfcft.v2i2.668.
Tanaya, Velliana, Jessica Vicentia Marpaung, and Audrea Dindya Djohan. “Perlindungan Hukum Rahasia Dagang Dalam Perjanjian Franchise Cocoyo.” Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum 5, no. 2 (2021): 239. https://doi.org/https://doi.org/10.24246/jrh.2021.v5.i2.p237-254.
Tyagita Cahyasabrina, Ghea, and Atik Winanti. “Perlindungan Hukum Terhadap Perjanjian Pinjam Nama Penggunaan Paylater Jika Terjadi Wanprestasi.” Jurnal USM Law Review 6, no. 1 (2023): 675. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v6i2.7282.
Wulandari, Rahajeng, Kukuh Sudarmanto, Muhammad Junaidi, and Zaenal Arifin. “Kedudukan Hukum Perjanjian Pengadaan Barang/Jasa Belum Ditanda Tangani Salah Satu Pihak.” Jurnal USM Law Review 6, no. 3 (2023): 1360. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26623/julr.v6i3.8000.