JENNANG, MANAJERIAL TRADISIONAL DALAM TRADISI PERNIKAHAN BUGIS DI KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

Lina Mariana, Siswati Rachman, Nur Fadny Yuliani

Abstract


Jennang adalah istilah yang digunakan di suku Bugis untuk seorang kepala atau pengawas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model dan karakteristik manajerial tradisional yang diterapkan jennang dalam pernikahan adat Bugis di kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis data adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Februari sampai dengan Oktober 2020.
Setelah melakukan analisa dan pembahasan masalah, maka peneliti menyimpulkan bahwa model manajerial tradisional jennang dalam tradisi pernikahan adat Bugis di kecamatan Segeri adalah 1) menerapkan gaya kepemimpinan demokratis, 2) setiap pekerjaan dilakukan berdasarkan tradisi, 3) setiap keputusan yang diambil oleh jennang selalu mengikut pada pengalaman, 4) selalu mengarahkan dan mendorong para bawahan, 5) dalam memberikan informasi dan perintah ke bawahan selalu yang benar dan jelas, 6) memiliki kewenangan penuh untuk mengatur jumlah sumber daya yang akan digunakan, 7) model manajerial sesuai dengan teori ekonomi klasik dimana seseorang akan mencapai kepuasan jika mendapatkan upah yang tinggi.
Karakteristik manajerial tradisional jennang adalah: 1) sebagai pemegang kendali agar bawahan mematuhi aturan yang telah ditetapkan sebelumnya, 2) masih memegang teguh adat, 3) memiliki sikap tegas, 3) sangat menjunjung tinggi budaya siri (malu).


Keywords


Jennang;managerial; traditional

Full Text:

PDF

References


Akilla, K. (2016). Pengertian Manajemen Lengkap. Retrieved Agustus 10, 2019, from Zacora: http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen-lengkap.html

Anton, M., & Maya, I. (2014). Manajemen. Bandung: Mardika Grup.

Latenrilawa, R. (2014, Februari 5). Ruslan Latenrilawa. Retrieved from sejarah Bone: https://ruslanabdullah61.wordpress.com/2014/02/05/sejarah-bone/

Mattulada. (1974). Bugis-Makassar (Manusia dan Kebudayaannya). Jakarta: Jurusan Antropologi, Universitas Indonesia.

Oghojafor, Ofuani, B. &., & Barbara, A. (2015). Traditional Management Philosophies and Practises: The Case of the Esans of Edo State of Nigeria. Journal og Management Policies and Practices, 3(1), 50-58. doi:10.15640/jmpp.v3n1a7

Pelras, C. (2006). Manusia Bugis. Jakarta: Penerbit Nalar.

Porosmaju.com. (2018, 2 19). Seorang Bas dan Keberhasilan Acara dalam Tradisi Pernikahan Bugis. Sinjai, Sulawesi Selatan. Retrieved Agustus 1, 2019, from http://porosmaju.com/2018/02/19/seorang-bas-dan-keberhasilan-acara-dalam-tradisi-pernikahan-bugis/

Robbins, P, S., & Coulter, M. (2012). Management, Eleventh Edition. United States of America: Pearson Education Limited.

Wekke, I. S. (2012). Islam dan Adat Dalam Pernikahan Masyarakat Bugis di Papua Barat. Thaqafiyyat, 13(2), 307-335.

Weymes, E. (2004). A Challenge To Traditional Management Theory. Foresight, 6(6), 338-348. doi:10.1108/14636680410569911

Wijaya, H. A. (2011, November 20). Retrieved Agustus 14, 2019, from https://id.scribd.com/com/doc/73282679/Perbedaan-Manajemen-Tradisional-Dan-Modern




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jreb.v13i3.2730

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Editor's Address :
Gedung O  Magister Management Program of Universitas Semarang.
Jl.Soekarno-Hatta, Tlogosari. Semarang, Jawa-Tengah,  Telp: 024-6702757; Fax: 024-6702272,  e_mail: jreb@usm.ac.id
 
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.