KAJIAN DAMPAK PENINGKATAN KEBISINGAN AKIBAT OPERASINALISASI JALUR GANDA KERETA API (STUDI KASUS PEMBANGUNAN JALAN KA PARTIAL DOUBLE TRACK BREBES ‚¬ LOSARI ‚¬ CIREBON)

Authors

  • Evi Setiawati Program Studi S.1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Semarang

DOI:

https://doi.org/10.26623/jprt.v14i1.537

Keywords:

Jalur Brebes Losari Cirebon, jalur ganda, tingkat kebisingan

Abstract

Jalur Brebes Losari Cirebon diklasifikasikan sebagi klas 1 sesuai klasifikasi track PT. KAI seperti ditentukan didalam Keputusan Perhubungan Menteri No KM 52 tahun 2000. Pengoperasian jalan kereta api akan dilaksanakan segera setelah pembangunan jalur ganda selesai dilaksanakan, dimulai dengan pemasangan rambu rambu lalu lintas atau tanda peringatan di perlintasan sebidang. Dengan beroperasinya jalur ganda, maka ruang manfaat jalur kereta api diperuntukkan bagi pengoperasian kereta api dan merupakan daerah yang tertutup untuk umum.

Saat  dilakukan  survei  lapangan,  tingkat  kebisingan  (LSM)  yang  terukur  dilokasi  studi  berkisar  antara  38,7  dBA sampai 65,0 dBA pada saat tidak ada kereta. Sedangkan bila saat kereta api lewat (intermitten) mempunyai

tingkat kebisingan 61,3dBA sampai 94,2 dB. Secara keseluruhan dampak kegiatan Pengoperasian Jalur Ganda KA Lintas Cirebon - Kroya terhadap peningkatan kebisingan dapat dikategorikan sebagai dampak negatif penting (NP).

 

Downloads

Published

2017-05-28

Issue

Section

Articles