Praktik Talak Pada Masyarakat Bangka Belitung Perspektif Fiqh dan Hukum Positiif

Rifdah Rifdah

Abstract


The purpose is to examine the practice of divorce and the validity of oral talaq in the people of Bangka Belitung from the effectiveness of fiqh and positive law by stating the large number of divorce rates without religious court proceedings in Bangka Belitung which caused many riots.  Based on factual data in society which number of divorce rates tends to increase in 2019. It is recorded in the Religious Courts because of divorce outside the provisions of the Compilation of Islamic Law. Talaq is considered legitimate as they know from religious leaders and regional extension workers. This is contrary to positive law whose validity must be carried out through religious court hearings. This research is empirical, through a legal sociology approach, namely how the implementation of the law and the deviation of the rule of law in the Bangka Beliung community because they practice talaq without a religious court process. This study is built on the sadduz-zariah theory which refers to the theory of how to prevent mafadah and reject something that is mubah so as not to lead to something that is forbidden. The study presents three main findings: First, many practices of oral divorce without religious court proceedings in Bangka Belitung. Secondly, many impacts of siri divorce such as siri marriage, domestic violence, abandoned children etc. Third, this researches contribute thoughts in the fiqh and positive legal reviews to the talaq practices of the People of Bangka Belitung. The validity of the Oral Talaq of the Bangka Belitung Community from the perspective of jurisprudence is valid if the conditions and pillars are met while according to positive law it is invalid because it is without a religious court process and has an impact on many mudharatans that are contrary to tasyri'iyyah methods. Therefore, it is necessary to re-enforce criminal regulations and fines for couples who are married or divorced under their hands so as to avoid mudharatan and even realize the maslahah.

Penelitian ini mengkaji praktik perceraian dan keabsahan talaq lisan pada masyarakat Bangka Belitung perspektif fiqh dan hukum positif dengan mengemukakan banyaknya angka perceraian tanpa proses pengadilan agama di Bangka Belitung yang menimbulkan banyak kemudharatan. Berdasarkan data faktual di masyarakat bahwa jumlah angka perceraian cenderung meningkat pada tahun 2019. Belum lagi angka yang tidak terdata di Pengadilan Agama karena perceraian di luar ketentuan Kompilasi Hukum Islam. Talaq dianggap sah sebagaimana yang mereka ketahui dari tokoh agama dan penyuluh wilayah. Hal ini bertentangan dengan hukum positif yang keabsahannya harus dilakukan melalui sidang pengadilan agama. Penelitian ini bersifat empiris, dengan pendekatan sosiologi hukum yakni bagaimana implementasi hukum dan terjadi penyimpangan aturan hukum pada masyarakat Bangka Beliung karena mempraktikkan talaq tanpa proses pengadilan agama. Kajian ini dibangun atas sadduz-zariah yang mengacu pada teori tentang bagaimana mencegah mafsadah dan menolak sesuatu yang mubah agar tidak mengantarkan larangan. Tiga temuan utama yakni: Pertama, banyaknya praktik perceraian lisan tanpa proses pengadilan agama di Bangka Belitung. Kedua, banyak dampak perceraian siri seperti nikah siri, kekerasan dalam rumah tangga, anak terlantar dsb. Ketiga, sumbangsih pemikiran dalam tinjauan hukum fiqh dan positif terhadap praktik talaq masyarakat. Keabsahan talaq lisan masyarakat Bangka Belitung menurut perspektif fiqh adalah sah jika syarat dan rukunnya terpenuhi sedangkan menurut hukum positif adalah tidak sah karena tanpa proses pengadilan agama dan berdampak banyak kemudharatan yang bertentangan dengan kaedah-kaedah tasyri iyyah. Oleh karena itu, perlu ditegakkan kembali regulasi pidana maupun denda bagi pasangan yang menikah maupun bercerai di bawah tangan agar terhindarnya kemudharatan bahkan dapat mewujudkan maslahah.

 

 


Keywords


Fiqh; Hukum Positif; Perceraian

Full Text:

PDF

References


Al-Jamal, Ibrahim Muhammad. Fiqh Al-Mar ah Al-Muslimah, Fiqh Wanita, Terj: Anshori Umar. Semarang: Asy-Syifa, n.d.

Alwi. Kompilasi Hukum Islam (KHI). Alwi s Blog | m-alwi.com, 2009. http://m-alwi.com/kompilasi-hukum-islam-khi.html.

Anatasya, Risma. Perceraian di Bawah Tangan Pada Masyarakat Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Dan Provinsi Kepulauan Riau. UIN Sunankalijaga, 2019. https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37670/1/17203010020_BAB-I_IV-atau-V_Daftar-Pustaka.pdf.

Anshori, Abdul Ghofur. Hukum Perkawinan Islam (Perspektif Fiqh Dan Hukum Positif). Yogyakarta: UII Press, 2011.

Aprionis. Kasus Perceraian Pasangan Muda Di Bangka Belitung Tinggi. Antaranews.Com. September 13, 2019. https://babel.antaranews.com/berita/115764/kasus-perceraian-pasangan-muda-di-bangka-belitung-tinggi.

Aristoni, Kebijakan Hukum Perubahan Batasan Minimal Umur Pernikahan Perspektif Hukum Islam. Jurnal USM Law Review 4, no. 1 (2021): 393 413.

Asterina, and Annisa Firda. Analisis Pembagian Harta Bersama Setelah Perceraian Dalam Perspektif Hukum Islam (Kasus Putusan Pengadilan Agama Karawang Nomor 2064/Pdt. G/2021/PA. Krw). Universitas Kristen Indonesia, 2022.

Azzam, Abdul Aziz Muhammad, and Abdul Wahhab Sayyed Hawas. Fiqh Munakahat. Jakarta: Amzah, 2011.

Baharun, Hasan, Akmal Mundiri, and Dkk. Metodologi Studi Islam: Percikan Pemikiran Tokoh Dalam Membumikan Agama. Ar-Ruzz Media, 2014.

Bukhari. Sahih Bukhari. Widjaya. Jakarta: PT. Bumirestu, 1986.

Dahlan, R.M. Fiqh Munakahat. 1st ed. Yogyakarta: Deepublish, 2015. https://books.google.co.id/books?id=_HVKCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=fiqh+unakahat&hl=ban&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=fiqh unakahat&f=false.

Hamzah, Arief Rifkiawan, and Heri Cahyono. Agama Dan Tantangan Budaya Modern Perspektif Islam 1, no. 2 (2016).

Ibrahim, Duski. Al-Qawa id Al-Fiqhiyah (Kaidah-Kaidah Fiqih). Palembang: Noerfikri, 2019. http://repository.radenfatah.ac.id/4295/1/Lengkap.pdf.

INMAS7. Antinomi Regulasi Status Perkawinan. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2019. https://babel.kemenag.go.id/id/opini/596/Antinomi-Regulasi-Status-Perkawinan.

Jameelah, Maryam. Islam and Orientalism. Lahore: Mohammad Yusuf Khan, 1971.

Kersten, Carool. Contemporary Thought in the Muslim World: Trends, Themes, and Issues. 1st ed. Routledge, 2019.

Kim, Yun-Jeong. Panel Analysis On The Changes In The Quality Of Life Of The Divorced Elderly. Ilkogretim Online - Elementary Education Online 20, no. 3 (2021): 1028 34. https://doi.org/doi: 10.17051/ilkonline.2021.03.112 Panel.

Laman Resmi Republik Indonesia. Agama. indonesia.go.id Portal Informasi Indonesia. Accessed November 1, 2021. https://www.indonesia.go.id/profil/agama.

Mahkamah Agung Republik Indonesia. Kompilasi Hukum Islam. Mahkamah Agung, 2001.

Mardani. Hukum Keluarga Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2016.

Marwa, Muhammad Habibi Miftakhul. Model Penyelesaian Perselisihan Perkawinan Perspektif Hukum Adat Dan Hukum Islam. Jurnal USM Law Review 4, no. 2 (2021): 777 94.

Moore, Elena. Divorce, Families and Emotion Work: Only Death Will Make Us Part. Edited by Allan G, Jamieson L, and Morgan D. Studies in Family and Intimate Life. Palgrave Macmillan, 2016.

Muhammad, Ismiyati. Wanita Karir Dalam Pandangan Islam. Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender Dan Agama 13, no. 1 (2019): 107 16. https://doi.org/10.46339/al-wardah.v13i1.161.

Muhsin, M., and Soleh Hasan Wahid. Talak Di Luar Pengadilan Perspektif Fiqh Dan Hukum Positif, Fakultas Syariah IAIN Ponorogo. E-Journal Al-Syakhsiyyah Journal of Law and Family Studies 3, no. 1 (2021): 67 84. https://doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v3i1.3063.

Mujib, Nur. Ketika Suami Mengucapkan Talak Di Luar Sidang Pengadilan. Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan Agama Jakarta Selatan, 2018. https://pa-jakartaselatan.go.id/artikel/236-ketika-suami-mengucapkan-talak-diluar-sidang-pengadilan.

Noerhidajati, Sri, Agung Bayu Purwoko, Hesti Werdaningtyas, Amalia Insan Kamil, and Teguh Dartanto. Household Financial Vulnerability in Indonesia: Measurement and Determinants. Economic Modelling 96 (March 2021): 433 44. https://doi.org/10.1016/J.Econmod.2020.03.028.

Noija, Arthur. Perceraian Berdasarkan Hukum Di Indonesia. Merak Nusantara. Accessed October 30, 2021. https://meraknusantara.com/2021/06/perceraian-berdasarkan-hukum-di-indonesia-by-arthur-noija-sh/.

Nur, Muhammad. Sighah Talaq Dalam Masyarakat Jawa. Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.

Perceraian Di Indonesia Terus Meningkat. lokadata.id. Accessed November 1, 2021. https://lokadata.id/artikel/perceraian-di-indonesia-terus-meningkat.

Pleshakova, Elena. Problems Of Human Relationships In The Modern World. E3S Web of Conferences 273, no. 10032 (2021): 1 5. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202127310032.

Prahara, Erwin. Pertimbangan Hakim Terhadap Tanggungjawab Tergugat Dalam Pemberian Nafkah Pasca Putusan Cerai. Jurnal USM Law Review Vol 1, no. 1 (2018): 1 11.

Prosedur Dan Proses Berperkara Di Pengadilan Agama. pa-kandangan.go.id. Accessed October 30, 2021. http://www.pa-kandangan.go.id/layanan-hukum/prosedur-beracara/prosedur-dan-proses-berperkara-di-pengadilan-agama.html.

Rahayu, Sari. Praktek Rujuk Talak 3 Di Desa Muara Karang Kecamatan Pendopo Kabupaten Empat Lawang Yang Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Hukum Positif. IAIN Bengkulu, 2020.

Ridwan, Muhammad. Eksekusi Putusan Pengadilan Agama Terkait Nafkah Iddah, Mut ah. Jurnal USM Law Review 1, no. 2 (2018): 224 47.

S Lodha, Abedabahen, and Jayvirsinh Jayvirsinh. Interpretation Of Talaq As Per Muslim Personal Law. Paripex Indian Journal Of Research 10, no. 04 (2021): 1 3. https://doi.org/10.36106/paripex/4307196.

Sabiq, Sayyid. Fiqh As-Sunnah. Beirut: Dar Al-Fikr, 1981.

€” €” €”. Fiqhu Sunnah, Alih Bahasa Mohammad Thalib, Fiqh Sunnah Jilid 8. Bandung: Alma arif, 1980.

Sarwad, Ahmad. Ensiklopidia Fiqh Islam: Pernikahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2019.

Septiandani, Dian, and Dhian Indah Astanti. Konsekuensi Hukum Bagi Suami Yang Melaksanakan Poligami Yang Melanggar Aturan Hukum Positif Indonesia Dan Hukum Islam. Jurnal USM Law Review 4, no. 2 (2021): 795 817.

Sudarto. Fiqh Munakahat. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2021.

€” €” €”. Ilmu Fiqh. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018.

Susanti, Eneng. Dilihat Dari Segi Ucapan, Inilah Jenis-Jenis Talak. islampos, 2020. https://www.islampos.com/dilihat-dari-ucapan-inilah-jenis-jenis-talak-214302/.

Tim Detikcom. Angka Perceraian Pernikahan Dini Di Babel Meningkat. DetikNews. September 13, 2019. https://news.detik.com/berita/d-4705450/angka-perceraian-pernikahan-dini-di-babel-meningkat.

Tim Litigasi. Mediasi Perkara Perdata Di Pengadilan. litigasi.co.id, 2019. https://litigasi.co.id/posts/mediasi-perkara-perdata-di-pengadilan.

Ulfa, Maria. Tinjauan Hukum Islam Tentang Perceraian Di Luar Pengadilan Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Anak Di Kecamatan Ngampel Kabupaten Pesisir Barat (Studi Di Pekon Ulok Mukti, Kecamatan Ngambur, Kabupaten Pesisir Barat). Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, 2020. http://repository.radenintan.ac.id/11926/2/TESIS 2.pdf.

Voorhoeve, Maaike. Family Law in Islam: Divorce, Marriage and Women in the Muslim World (Library of Islamic Law). Reprint. I.B.Tauris, 2016.

Wakirin, Wakirin. Wanita Karir Dalam Perspektif Islam. Al-I tibar : Jurnal Pendidikan Islam 4, no. 1 (August 2017): 1 14. https://doi.org/https://doi.org/10.30599/jpia.v4i1.148.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jic.v7i2.5335

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Ius Constituendum



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Jurnal Ius Constituendum :  Journal Law by Program Studi Magister Hukum Universitas Semarang is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.