KONTRUKSI MASYARAKAT MENENGAH BAWAH TENTANG BUDAYA WIWITAN (AGAMA ISLAM) DI DESA MARGOMULYO, KECAMATAN BALEN, KABUPATEN BOJONEGORO
Selvia Salsabilatus Zain
Abstract
Tradisi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan simbolis serta memiliki makna religious. Tradisi dilakukan sesuai dengan aturan dari nenek moyang terdahulu yang tidak dilakukan secara sembarangan, salah satunya yakni tradisi wiwitan. Wiwitan diambil dari kata Wiwit yang berarti mulai, memotong padi sebelum panenan dilakukan. Dalam melaksanakan tradisi wiwitan membutuhkan finansial untuk membuat makanan yang akan disajikan dalam acara wiwitan. Teori kontruksi sosial Peter L. Berger digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini mengenai realitas dan pengetahuan. Proses kontruksi masyarakat diperoleh melalui internalisasi atau identifikasi, obyektifikasi atau interaksi, dan eksternalisasi atau adaptasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi. Data dari penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder yang diperoleh dari jurnal nasional maupun internasional, buku, artikel ilmiah serta sumber internet lainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses kontruksi masyarakat menengah bawah mengenai tradisi wiwitan di desa Margomulyo. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi wiwitan dilakukan oleh masyarakat menengah bawah di desa Margomulyo, Kecamatan Balen, Bojonegoro menyesuaikan keadaanya, meskipun dengan menghidangkan makanan yang sederhana. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud terima kasih kepada bumi serta rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.