Tragedi Di Mempusun: Perang Antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan (1806-1811)
Abstract
Berdirinya Kerajaan-kerajaan Melayu di Riau, membuat kerajaan-kerajaan tersebut memperluas daerah kekuasaannya dengan cara menaklukkan kerajaan lainnya. Sama halnya seperti Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan. Perang antara dua kerajaan ini terjadi di Pelalawan yakni di Mempusun. Dalam penelitian ini membahas mengenai: (1) Latar belakang penyebab terjadinya perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan serta Pemerintahan Kerajaan Siak pada masa Sultan Syarif Ali; (2) jalannya perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan 1806-1811; (3) akhir dan dampak dari perang antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode sejarah, yang mana metode sejarah mempunyai 4 tahap, yakni: (1) Heuristik; (2) Kritik sumber; (3) Interpretasi; (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perang yang terjadi dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara Kerajaan Siak dan Kerajaan Pelalawan mengenai bagian wilayah kekuasaan, dan kukuh nya dalam mempertahankan pendapat masing-masing. Terdapat dua kali penyerangan dalam perang ini. Kemenangan berada pada Kerajaan Siak, dan perang pun selesai, setelah naiknya Sayed Abdurrahman menjadi Raja di Kerajaan Pelalawan, Sayed Abdurrahman mengeluarkan maklumat yang mengarah pada perdamaian. Sayed Abdurrahman meminta Mantan Raja Pelalawan yakni Maharaja Lela Putra untuk kembali ke Pelalawan untuk dijadikan Orang Besar Kerajaan serta dijamin keselamatannya, dan akhir dari perang tersebut ialah berdamai dan mengikat persaudaraan Begito yakni persaudaraan dunia akhirat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad Yusuf, U. A. (1995). Sejarah Kerajaan Pelalawan. Pekanbaru: Pemerintah Provinsi Riau.
Assegaf, T. D. (1995). Tenggelamnya Armada Beram. Pelalawan: Kabupaten Pelalawan.
Basri. (2006). Metodologi Penelitian Sejarah. Jakarta: Restu Agung.
Desi Purnama Sari, d. (2013). Pemerintahan Sultan Syarif Harun di Kerajaan Pelalawan tahun 1940-1945. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Riau, 4.
Dudung, A. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Effendy, T. (2005). Banjir Darah Di Mempusun. Pelalawan: Lembaga Adat Melayu Kabupaten Pelalawan.
Effendy, T. (2005). Lintasan Sejarah Pelalawan (Dari Pekantua ke Kabupaten Pelalawan. Pelalawan: Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Goudie, D. J. (1989). Syair Perang Siak. Kuala Lumpur: Art Printing Works sdn.Bhd Kuala Lumpur .
Imbardi, H. S. (2017). Konsep Pengembangan Desa Pelalawan Sebagai Sebuah Kampung Wisata di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal Arsitektur: Arsitektur Melayu dan Lingkungan , 57. Vol.4.
Junaidi, H. d. (2018). Bibliografi Bernotasi Naskah Kesultanan Siak Sri Indrapura. Siak: Kementrian Pendididkan dan Kebudayaan.
Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Nazir, T. (2009). Sari Sejarah Kampar, Pekantua, dan Pelalawan. Pelalawan: Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Netscher, E. (2002). Belanda Di Johor dan Siak 1602-1865 Lukisan Sejarah (terj. Wan Ghalib). Jakarta: Perpustakaan Nasional Indonesia.
O.K. Nizami Jamil, d. (2011). Sejarah Kerajaan Siak. Siak: CV. Sukabina Pekanbaru.
Pranoto, S. W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sahidin, A. T. (2019). Filsafat Sejarah Profetik, Spekulatif, dan Kritis. Jakarta: Kencana.
Samin, S. M. (2015). Kerajaan dan Kesultanan Dunia Melayu: Kasus Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Jurnal Criksetra, 66.
Sari, D. M. (2019). Citra Kabupaten Siak dalam Arsip. Jakarta: Arsi Nasional Republik Indonesia.
Sita Rohana, d. (2017). Tradisi Togak Tonggol di Langgam, Pelalawan. Tanjung Pinang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau.
Wati, A. (1973). Silsilah Melayu Bugis. Kuala Lumpur: Pustaka ANTARA Kuala Lumpur (Khee Meng Press.
Widyatmoko, B. (2015). Kronik Peralihan Nusantara Liga Raja-Raja Hingga Kolonial. Yogyakarta: Matta Padi Pressindo.
Wilaela, d. (2016). Het Rijk Van Siak. Riau: CV. Asia Riau.
DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v25i1.4169
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi:
Jurnal Dinamika Sosial Budaya
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Semarang
Jl. Soekarno-Hatta, Pedurungan, Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.