Pemaknaan dan Nilai dalam Upacara Adat Maras Taun di Kabupaten Belitung

Authors

  • tri rahma juniarti Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

DOI:

https://doi.org/10.26623/jdsb.v24i1.3489

Keywords:

, tradisi maras taun, makna dan nilai, Kabupaten Belitung

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengulas tentang Makna Dan Nilai Tradisi Upacara adat Maras

 

taun di Kabupaten Belitung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuali-tatif dengan pendekatan sosiologi dan antropologi budaya. Maras taun merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat di Kabupaten Belitung. Maras taun tidak meluncurkan sebuah peluncuran setiap tahun oleh setiap desa di Pulau Belitung, namun dalam acara tersebut setidaknya terdapat tiga dimensi, yakni makna, dan nilai. maras taun merupakan upacara syukuran padi yang dilaksanakan setahun sekali pascapanen padi, karena sebagian besar masyara-kat bermata panen pendapatan petani ladang.Pada perkembangan selanjutnya, upacara ini ber-transformasi menjadi selamatan kampung karena masyarakat sudah jarang bertani di ladang karena adanya perubahan sosial. Namun, hal tersebut tidak mengurangi kesakralan dari upacara adat tersebut. Hasil kajian ini menemukan bahwasanya setiap tahapan dalam upacara upacara maras taun kaya akan simbol-simbol, pemaknaan, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

 

 

Author Biography

  • tri rahma juniarti, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
    MOHON SEGERA DIPROSES

References

Adhitya, F. (2016). Pelestarian Tradisi Upaca-ra Adat Maras Taun terhadap Nilai-Nilai Karakter Bangsa pada Masyara-kat Desa Sukamandi Kecamatan Damar Kabupaten Belitung Timur Provinsi Bangka Belitung (Study Deskriptif di Desa Sukamandi). Skripsi. FKIP UNPAS Bandung.

Alvina, M. (2016). Fungsi Sosial Tradisi Man-doa dalam Upacara Kematian (Studi Kasus: Nagari Pauh Duo Nan Batigo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan). Skripsi. Universitas Andalas Padang.

Ariastuti, I., & Risnawati, R. (2018). Bentuk Pengembangan Baru Tari Manyakok sebagai Upaya Pelestarian Tradisi. Panggung, 28 (4), 511-521.

Arikunto, S. (2007). Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Axiaverona, R. G. & R. B. Soemanto. (2018). Nilai Sosial Budaya dalam Upacara Adat Tetaken (Studi Deskriptif Upa-cara Adat Tetaken di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan). Journal of Development and Social Change 1, (1), 18-28.

Daliman. (2012). Upacara Grebek di Yogyakar-ta. Yogyakarta: Ombak.

Darmoko. (2002). Ruwatan: Upacara Pem-bebasan Malapetaka, Tinjauan Sosi-

okultural Masyarakat Jawa. Makara, 6 (1), 30-36.

Downloads

Published

2022-05-13
Abstract views: 560 ,