Peningkatan penggunaan internet di Indonesia bersamaan dengan akses masyarakat ke media sosial. Hal ini ditunjukkan dengan riset-riset baru dari berbagai layanan penelitian. Berbagai media sosial, salah satunya Tiktok berkembang pesat dalam penggunaanya pada masyarakat. Fenomena ini memunculkan banyak influencer baru sebagai role model masyarakat, salah satunya adalah Fergerinha Da Pinto, mahasiswi asal jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Semarang. Melalui Tiktok, seseorang juga dapat membangun personal branding pemilik akunnya. Dimana setiap orang memiliki keunikan masing-masing yang dimiliki sejak lahir. Keunikan tersebut bisa dari nama, wajah, sifat, karakter, bakat, dan hal lainnya yang dapat membedakan satu oran dengan orang yang lainnya. Seiring dengan pertumbuhannya, keunikan seseorang dapat semakin berkembang ke dalam keahlian yang di miliki dan didalaminya. Beberapa orang sadar bahwa keunikan yang dimiliki tak hanya semata-mata menjadi pembeda dengan orang yang lainnya, melainkan harus menjadi sebuah prestasi yang menonjol mengingat di jaman sekarang kompetisi antar individu semakin luas dan peluang besar semakin banyak terlihat didepan mata. Melalui penelitian kualitatif, ditemukan bahwa Fergerinha Da Pinto menggunakan delapan konsep Montoya dalam Haroen pada unggahan -unggahan video Tiktoknya.