Tari Sepen Tari Tradisional Belitung

Authors

  • Yuniz Elisa Universitas sarjanawiyata tamansiswa

DOI:

https://doi.org/10.26623/jdsb.v23i2.3465

Keywords:

Memenuhi tugas uas

Abstract

ABSTRAK

 Tulisan ini menganalisis tari Sepen versi Bapak Idham sebagai ketua dari sanggar tari istana yuda tari yang lahir dari masyarakat Belitung. Tari Sepen lahir dari upacara marastaun, yaitu upacara keselamatan saat usai panen padi. Pada awalnya di setiap acara marastaun terdapat kesenian yang disebut besepen sebagai ungkapan kegembiraan seluruh masyarakat yang diwujudkan dengan menari secara berpasangan dalam suatu kelompok di mana gerakannya cenderung sederhana dan terus menerus diulang-ulang. Sekitar tahun 1980-an seorang seniman bernama Domra menggubah kesenian besepen ini menjadi tari Sepen, yang dikenal oleh masyarakat Belitung sampai saat ini.

Kata kunci  :  Marastaun,  Tari sepen,  Nilai

Author Biography

  • Yuniz Elisa, Universitas sarjanawiyata tamansiswa
    Universitas

References

Referensi

Ellfeld, Louis, 1967, A Primer For Choreographers, University Of Southern California, terjemahan Sal Murgiyanto, 1977, Pedoman Dasar Penata Tari, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Endraswara, Suwardi, 2006, Metodologi Penelitian Kebudayaan. Cetakan ke 2, Yogyakarta: Gadjah Mada university Press.

Hawkins, Alma M, 1990, Mencipta Lewat Tari, terjemahan Y. Sumandiyo Hadi, Yogyakarta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Kayam, Umar, 1981, Seni, Tradisi, Masyarakat, Jakarta: Sinar Harapan.

Kuntowijoyo, 1999, Budaya dan Masyarakat, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Langger, K. Suzanne, 1998. Problematika seni. terjemahan F. X Widaryanto, Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia.

Downloads

Published

2022-01-28