TINJAUAN METODE PEMBAYARAN KARTU TOL ELEKTRONIK (LOKASI DI GERBANG TOL BANYUMANIK, JALAN TOL SEMARANG-SOLO)

Seno Suharyo, Wardana Galih Pamungkas, Diah Rahmawati

Abstract


Jalan tol saat ini memiliki peran yang penting dalam mengefisienkan waktu tempuh perjalanan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih dari satu tempat ke tempat yang lain. Sistem pembayaran tol juga ikut berkembang seiring bertambahnya jumlah kendaraan yang melewati jalan tol. Kartu tol elektronik menjadi satu-satunya metode pembayaran yang digunakan di semua gardu tol. Semua golongan kendaraan melakukan transaksi pembayaran tol menggunakan kartu tol elektronik. Mengenai efektifitas penggunaan kartu ini untuk semua jenis golongan kendaraan akan menjadi topik penelitian ini.

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan survei lapangan dan melakukan wawancara. Hasil survei akan dianalisa untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan gardu tol.

Dari hasil rekapitulasi data sekunder pada data lalu lintas Gerbang Tol Banyumanik tanggal 5, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 Mei 2018, total jumlah transaksi pembayaran menggunakan uang tunai sebesar 2.370 transaksi, sedangkan total jumlah transaksi pembayaran menggunakan kartu tol elektronik (e-toll card) sebesar 112.300 transaksi. Secara prosentase diperoleh perbandingannya sebesar 2% transaksi tunai berbanding 98% transaksi menggunakan kartu tol elektronik (e-toll card).

Untuk hasil survai diketahui tingkat kedatangan kendaraan arah keluar (exit) sebanyak 1985 kendaraan, tingkat pelayanan rata-rata kendaraan di gardu arah keluar (exit) sebesar 253 kendaraan/jam, dengan jumlah gardu pelayanan sebanyak 6 gardu. Rasio tingkat kedatangan dengan tingkat pelayanan (Ï) adalah 1,3. Dengan nilai rasio tingkat kedatangan dibanding tingkat pelayanan gardu tol lebih besar dari 1 (), maka dapat diartikan bahwa pada Gerbang Tol Banyumanik jalur keluar (exit) mengalami antrian yang cukup panjang. Salah satu alternatif cara untuk mengurangi panjang antrian adalah dengan mengalihkan sejumlah gardu tol arah masuk (entry) untuk dipakai menjadi gardu tol arah keluar (exit), dengan tetap menyediakan minimal 1 (satu) gardu tol arah masuk (entry). Hal lain adalah diperlukan kesadaran pengguna kendaraan dalam memastikan kartu tol elektronik selalu terisi saldo yang cukup.

 

Kata kunci : kartu tol elektronik, gerbang tol, tingkat pelayanan


Keywords


kartu tol elektronik, gerbang tol, tingkat pelayanan

Full Text:

PDF

References


Suharyo S, 2014. Analisis Antrian Gerbang Tol Dengan Simulasi Multi Channel (Studi Kasus Gerbang Tol Tembalang, Jalan Tol Semarang, Tesis. Undip, Semarang.

Basworo S.P, & Tri Agung M, 2004. Evaluasi Kinerja Gerbang Tol Studi Kasus Gerbang Tol Pasteur, Tugas Akhir. ITB, Bandung.

Dwipajana S.S., 2000. Optimalisasi Kapasitas Gerbang Tol Pondok Gede Timur Dengan Teori Antrian, Tesis. Undip, Semarang.

Setiadji B.H, & Maulidani J., 1996. Optimasi Bukaan Gerbang Tol Studi Kasus Di Gerbang Tol Pasteur Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, Tugas Akhir. ITB, Bandung.

Siagian P, 1987. Penelitian Operasional. Gunung Agung, Jakarta.

Sudrajat, H.W, 1996. Evaluasi Kemampuan Pelayanan Gerbang Tol Studi Kasus Gerbang Tol Padalarang, Tesis. ITB, Bandung.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.




DOI: http://dx.doi.org/10.26623/teknika.v13i2.1315

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Creative Commons License
This work is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.