Edukasi Pendidik Sebaya (peer Group) Kepada Pasien TB Resisten Obat Agar Patuh Menjalani Terapi Pengobatan

Ali Wachidin, Rio Sigit Baskoro, Ani Herna Sari

Abstract


Dunia dan Indonesia sampai saat ini masih mengalami isu besar dalam kesehaan masyarakat untuk menanggulangi penyakit Tuberkulosis (TBC). Tahun 2018, Indonesia berkontribusi sebesar 10% terhadap beban dunia sebesar 10 juta orang yang jatuh sakit akibat TBC. Pengobatan TBC memakan waktu yang tidak sebentar 6 bulan 24 bulan tergantung kategori TBC yang di derita. TBC Resisten obat (TBC RO) dengan jangka waktu pengobatan yang lama antara 9 bulan- 24 bulan membuat pasien yang memutuskan untuk berhenti berobat dan hal ini akan berakibat terhadap diri sendiri dan orang lain mengingat penyakit TBC penularannya sangat mudah yaitu melalui udara. Pendidik sebaya adalah survivor dari TBC RO yang mempunyai jiwa kemanusiaan untuk memberikan edukasi kepada pasien yang sedang menjalani pengobatan agar mereka lebih semangat untuk minum obat sampai sembuh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan sebanyak 10 orang. Penelitian menghasilkan bahwa edukasi yang diberikan oleh pendidik sebaya mempunyai pengaruh untuk membuat pasien mau minum obat secara teratur. Mereka melihat pendidik sebaya sebagai role model yang sudah sembuh menjalani penngobatan yang lama dan dengan berbagai macam efek samping.


Keywords


edukasi pendidik sebaya, Tuberkulosis, komunikasi

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v22i2.2582

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats

Alamat Redaksi: 

Jurnal Dinamika Sosial Budaya  

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Semarang

Jl. Soekarno-Hatta, Pedurungan, Tlogosari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.



Creative Commons License
This work is licensed under a  Creative Commons Attribution 4.0 International License.